CIMAHi, PASJABAR.COM – Alam bukan hanya untuk dinikmati, melainkan juga dijaga dan dilestarikan. Hal itu yang dilakukan Mahasiswa Pecinta Alam STKIP Pasundan atau yang disingkat dengan PAPAS.
Berawal dari perjalanan mahasiswa STKIP Pasundan Cimahi ke salah satu gunung yang terletak di Jawa Barat, maka dari sana munculah sebuah inspirasi dan niat untuk membentuk sebuah organisasi yang bisa mewadahi kegiatan mahasiswa yang terkait dengan alam.
Hingga pada akhirnya, pada tanggal 25 Agustus 2008 dari persetujuan dan kesepakatan akhirnya terbentuklah PAPAS STKIP Pasundan.
Ketua PAPAS, Igy Pujabangsa menceritakan bahwa kegiatan PAPAS bukan hanya Mendaki Gunung, tetapi PAPAS juga sering berkegiatan Rock Climbing.
“Alam akan bersahabat jika kita menghargainya, bukan sebatas mendaki gunung, kita juga harus tetap memelihara alamnya. PAPAS adalah Keluarga, bukan sekedar organisasi,” terangnya.
Igy pun menerangkan bahwa PAPAS memiliki visi menjadi organisasi yang mengembangkan intelektualitas, jasmani, dan rohani anggotanya sehingga menjadi panutan bagi Pemuda Indonesia.
“Kami juga memiliki misi untuk menciptakan, dan mengembangkan tatanan akademis berdasarkan nilai-nilai luhur keislaman serta budaya Sunda serta mengembangkan potensi intelektual, emosional, sosial, dan keterampilan berbasis teknologi,” ulasnya.
Tidak kalah penting, peningkatkan kualitas dan koordinasi penelitian dan pengabdian bagi masyarakat yang berhasil serta berdaya guna dalam pembangunan masyarakat serta meningkatkan kualifikasi dan kompetensi sumber daya tenaga pendidik dan kependidikan yang berdaya saing adalah sebuah prioritas.
“Kami juga ingin meningkatkan tata kelola perguruan tinggi yang transparan dan akuntabel dilandasi komitmen dan sikap profesional, juga menciptakan kemitraan dalam pengembangan sivitas akademika dengan falsafah silih asah, silih asih, dan silih asuh,” tandasnya.
Igy melanjutkan bahwa mempertahankan, mengatasi, dan mengembangkan nilai-nilai luhur keislaman juga mempertahankan, dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya Sunda sehingga dapat mencapai yang Nyunda, Nyantri, Nyakola dan Nyantika adalah tujuannya.
“Kami ingin mewujudkan proses pembelajaran yang bermakna sehingga memberikan kecerdasan yang tinggi, baik emosional, intelektual, spiritual, dan keterampilan berbasis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi sehingga mampu berkompetisi ditingkat regional, nasional dan internasional,” ucapnya.
Adapun upaya menghasilkan karya ilmiah dan karya kreatif yang unggul dan menjadi rujukan dalam ilmu kependidikan dan keguruan untuk menumbuhkan, memupuk, membina serta menggalang dan mengembangkan kecintaan terhadap alam beserta segenap isinya sebagai implementasi dari rasa cinta terhadap Tuhan sebagai Sang Pencipta. Serta meningkatkan kepedulian, kecintaan terhadap lingkungan, kebersamaan dan persaudaraan antar anggota.
“Mengembangkan dan membina pribadi yang luhur, ketahanan jasmani dan rohani, serta ilmu pengetahuan. Serta mewujudkan kerjasama antara lembaga pecinta alam, pemerintah, organisasi kemasyarakatan, kemahasiswaan dan organisasi independen lainnya yang berada diseluruh wilayah Indonesia berdasarkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan,” terangnya. (tan)