BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pada dasarnya anak dilahirkan sudah bersama dengan rizki dan ketentuan hidupnya, selain itu anak adalah titipan atau amanat sehingga orang tua harus bertanggung jawab penuh dalam memberikan dukungan kepada anaknya berupa perkembangan fisik, sosio-emosionalnya.
Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 6 bahwasanya selaku orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik anaknya, karena
anak adalah amanat yang dititipkan dan diberikan oleh Allah untuk dipelihara dan dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya.
Sedangkan dalam istilah sunda bahwa anak itu disebut dengan istilah budak yang memiliki arti B : Biayaaneun, U : Urusanneun, D : Didikkeuneun, A : Arahkeuneun dan K : Kawinkeuneun istilah tersebut berhubungan dengan perkembangan fisik maupun sosio-emosionalnya).
Melihat dari salah satu istilah budak yaitu ada kata arahkeuneun, salah satu hal yang harus diarahkan orang tua kepada anaknya adalah karir, mau jadi apa anak kita nanti?
Hal ini harus direncanakan atau dipolakan sedini mungkin. Kenapa harus direncanakan oleh orang tua, bukankah anak memiliki keinginan sendiri?
Orang tua sebagai orang terdekat dengan anak mempunyai faktor penting dalam perencanaan karir anak. Salah satu faktor yang mempengaruhi perencanaan karir anak yaitu dukungan dari orang tuanya (dukungan orang tua merupakan pengarahan yang baik, rencana yang direncanakan merupakan arahan yang baik pula).
Dukungan yang diberikan dapat berupa dukungan emosi, dan dukungan instrumental, keduanya sangat mempengaruhi baik dalam kehidupan anak di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.
Menurut salah satu buku yang berjudul Psikologi Keluarga dukungan emosi mengarah pada relasi orang tua-anak, meliputi perilaku-perilaku fisik maupun verbal dan komunikasi yang positif atau terbuka. Sehingga orang tua memegang peran penting dalam pengarahan dan perencanaan karir anak.
Lalu hal apa saja yang harus dipersiapkan orangtua dalam perencanaan karir anak??
Bantuan dalam menganalisa minat, kemampuan, dan keterbatasan anak-anaknya.
Penjelasan tentang karir yang diinginkan anak.
Diskusi tentang kelebihan dan kekurangan karir yang akan dipilih.
Diskusi tentang ekonomi keluarga yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan latihan dan pendidikan anak, dan bantuan perencanaan kegiatan.
Memberi contoh sikap agar karir yang diharapkan dapat tercapai. Menyediakan situasi-situasi yang memungkinkan anak-anak mengalami proses pengambilan keputusan dan memikul tanggung jawab sebagai konsekuensi keputusannya.
Memberi kesempatan kepada anak-anak untuk bekerja dan memikul tanggung jawab di rumah dan di masyarakat.
Membina komunikasi yang terbuka antara sekolah dan rumah, sehingga pengalaman anak dari kedua situasi itu dapat memenuhi kebutuhan anak.
Semoga bermanfaat, mari kita sama-sama belajar untuk mencetak generasi yang lebih baik.
Ditulis oleh Guru BK SMA Negeri 1 Dayeuhkolot, Susi Erliani
(*/tiwi)