BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjelaskan Masjid Raya Al Jabbar konsepnya dari rumus matematika.
“Matematika identik dengan Aljabar. Al-Jabbar juga nama Asmaulhusna yang artinya Agung dan kebetulan juga singkatan dari Jawa Barat (Jabar),” jelasnya.
Ridwan Kamil menyebut kapasitas Masjid Raya Al Jabbar seluruhnya bisa menampung sekitar 50.000 jamaah.
“Al-Jabbar ini tidak hanya masjid. Di bawahnya ada museum Rasulullah, sejarah Islam di Nusantara dan Jawa Barat, alun-alun serta tempat wudu outdoor yang terinspirasi dari Turki,” tuturnya.
Agar suasana nyaman, lanjutnya, pendingin ruangan tidak berasal dari atas, melainkan dari tiang-tiang yang didesain khusus.
“Karena ini masjid Jawa Barat maka dari awal dikonsep ada 27 pintu dari 27 kota/kabupaten, dengan pintu bermotif batik yang sesuai dengan 27 wilayahnya masing-masing,” ungkapnya.
Lebih jauh, Gubernur pun menitipkan nilai-nilai kepemimpinan agar bertanggung jawab terhadap amanah yang ada di jabatan masing-masing.
“Yang kita saksikan hari ini adalah contoh bahwa sebuah kepemimpinan harus terlihat jejaknya yang akan tercatat dalam sejarah. Penghargaan bukan tujuan, tapi bonus dari keseriusan. Jika serius, terukur, dan jelas maka akan terlihat hasilnya,” pungkasnya.
Diketahui, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi mendampingi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meninjau persiapan peresmian Masjid Raya Al-Jabbar, Senin (26/12/2022).
Dalam peninjauan tersebut, Kadisdik bersama Gubernur dan kepala OPD lainnya melakukan salat Asar berjamaah.
Peninjauan ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, Sekretaris Daerah Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, beberapa kepala OPD Provinsi Jawa Barat, dan tamu undangan lainnya. (*/ran)