BANDUNG, PASJABAR.COM – Kepala Sekolah SMAN 19 Bandung, Arief Achmad menyebutkan jika iuran Edubox sudah disetujui orang tua siswa, bahkan iuran tersebut akhirnya diwajibkan setelah ada kesepakatan dengan orang tua.
“Kalau terjadi seperti ini, ini terlalu di dramatisir dan terlalu mengada – ada karena kalau soal pembiayaan sekolah bukan urusan siswa tapi orang tuanya. Nah ini kok siswa, aneh jadi ini seperti settingan dan didramatisir,” ujar Kepala Sekolah SMAN 19 Arief Achamd, yang ditemui disela aksi siswanya.
Aksi ratusan siswa SMAN 19 Bandung, tersebut awalnya dipicu dari iuran siswa untuk pembiayaan Edu box, serta pemotogan anggaran SKTM untuk pembayaran Edubox tersebut.
Arief pun lagi – lagi membantah jika Edu Box tersebut memotong anggaran dari siswa SKTM. “Iuran edu box itu sudah dirapatkan oleh semua orang tua dan diketahui siswa. Untuk siswa SKTM kami tidak memaksa, hanya saja mereka mau berpatisifasi untuk iuran edubox, dan mungkin tidak mau lagi ribet akhirnya dilangsungkan pembayarannya selama 10 bulan,” jelas Arif.
Oleh karenanya Arif tidak mau disebut memotong anggaran siswa SKTM, pasalnya semua dilakukan karena sukarela dan atas sepengetahuan para orang tua siswa.
Mantan Kepsek SMAN 1 Bandung ini juga menyayangkan aksi yang dilakukan siswanya itu, pasalnya Edubox dinilainya memang cukup membantu, khusunya untuk UNBK dan ujian komputer lainnya.
“Namun memang sudah satu bulan ini internetnya mati, saya sudah menghubungi pihak Telkom tapi belum ada tanggapan,” keluhnya.
Rencananya, ia akan kembali mengumpulkan seluruh orang tua untuk menegaskan kembali prihal anggaran Edubox ini.
“Jika memang keberatan dengan iuran Edubox ini maka sekolah akan menganggarkannya dari RAKS, tahun ini. Karena memang sebelumnya tidak ada anggaran untuk Edubox kalau di anggaran sekolah,” tegasnya. (tie)