Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Sinergi hulu dan hilir perlu dilakukan demi keberhasilan pelestarian lingkungan di wilayah perkotaan. Untuk itu, Fakultas Teknik Universitas Pasundan berkolaborasi dengan PT Dirgantara Indonesia dalam mewujudkan Green Office.
Hal ini dimulai dengan menerapkan konsep agroforestry di area kampus dan kantor PT Dirgantara Indonesia. Penerapan konservasi berupa input teknologi lingkungan yang terukur, memiliki indikator, dan dapat terstandardisasi.
Memanfaatkan inovasi etalase lingkungan, FT Unpas berupaya menciptakan Micro Forestry di lingkungan PT Dirgantara Indonesia dengan memanfaatkan tanaman naungan, tanaman ketinggian sedang, dan tanaman berbiji seperti kopi, sacha inchi, dan lain-lain.
Dalam action plan FT Unpas dan PT Dirgantara Indonesia, terwujudnya Green Office diukur dari indikator Bird-Friendly Certification.
Kantor hijau, konservasi energi, pengelolaan sampah, sistem manajemen air, transportasi, serta pendidikan dan riset.
Indikator tersebut akan diwujudkan oleh seluruh prodi di FT Unpas.
Yaitu Teknik Industri, Teknik Mesin, Teknologi Pangan, Teknik Informatika, Teknik Lingkungan, dan Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK).
Indikator kantor hijau mengharuskan adanya fisik hutan di lingkungan kantor dan keanekaragaman hayati. Selain itu, kantor diharapkan dapat melakukan konservasi energi menggunakan solar cell, kinetik, maupun micro hydro yang memanfaatkan aliran air, minimal untuk penggunaan listrik taman.
Green Office juga mesti memiliki pengelolaan sampah sendiri dan menerapkan sistem manajemen air dengan menghemat air tanah, memanfaatkan Rain Water Harvesting, dan mengolah air minum kran di tiap gedung.
Begitu pula dengan transportasi, diutamakan parkir kendaraan di luar area dan diganti dengan kendaraan bebas emisi di lingkungan kerja. Perwujudan Green Office ini bakal didukung pelatihan budaya konservasi dan riset inovasi oleh akademisi FT Unpas.
FT Unpas melalui prodi PWK telah melaksanakan survei ke PT Dirgantara Indonesia dan mendata enam spot terbuka yang akan ditanami tanaman penunjang Micro Forestry.
Kaprodi PWK Unpas Deden Syarifudin, S.T., M.T. mengatakan, pihaknya juga akan memanfaatkan hasil budidaya menjadi produk unggulan berdasarkan hasil riset dan pengembangan produk.
“Konsep Micro Forestry mengarah pada penumbuhan ekosistem baru melalui kombinasi antara kehutanan dan pertanian kopi dalam upaya penghijauan, pelestarian alam, pembentukan iklim mikro, dan menumbuhkan kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya di PT Dirgantara Indonesia,” jelasnya.
Perbaikan lingkungan kantor berkontribusi menurunkan suhu bumi dan meningkatkan produktivitas. Fungsi konservasi, hidrologis, atmosfer, dan mikro bakal terwujud secara bertahap dalam 20 tahun ke depan.
“Di tahun pertama kami akan menyiapkan lahan dan menanam tanaman pada spot terpilih, dilanjutkan dengan budidaya tanaman di spot lain, produksi, dan pengembangan produk. Tahun ketiga, memenuhi indikator lainnya dan riset produk berbasis industri pangan. Terakhir, fokus ke pemasaran dan bermitra dengan IDUKA,” pungkasnya. (*/Nis)