BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kasus flu burung telah ditemukan di beberapa kota di Jawa Barat. Di antaranya ditemukan kasus flu burung paling banyak di Kota Cimahi dan Kota Cirebon.
Dilansir dari ALODOKTER pada Selasa (7/3/2023), flu burung disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A yang berasal dari burung. Sebagian besar jenis virus flu burung hanya dapat menyerang dan menular pada unggas, baik unggas liar atau unggas peternakan, seperti ayam, bebek, angsa, dan burung.
Namun, ada beberapa jenis virus flu burung yang bisa menginfeksi manusia, yaitu H5N1, H5N6, H5N8, H7N9, dan H10N3.
Unggas yang terinfeksi flu burung akan mengeluarkan virus melalui air liur, lendir, dan kotorannya. Seseorang dapat tertular virus ini ketika tidak sengaja menelan atau menghirup percikan cairan tubuh atau kotoran unggas yang terinfeksi.
Penularan juga bisa terjadi bila seseorang menyentuh mata, hidung, atau mulutnya dengan tangan yang sudah terkontaminasi virus dari cairan tubuh atau kotoran unggas. Meskipun jarang terjadi, flu burung juga bisa menular antarmanusia.
Risiko terinfeksi virus flu burung akan lebih tinggi pada orang yang memiliki kondisi berikut ini:
- Bekerja sebagai peternak atau penjagal unggas
- Tinggal di dekat peternakan unggas atau pasar unggas hidup
- Bekerja sebagai tenaga kesehatan yang merawat penderita flu burung
- Pergi ke daerah atau tempat terjadinya wabah flu burung
Gejala Flu Burung
Gejala flu burung umumnya baru muncul 2–5 hari setelah terpapar virus ini. Gejala yang timbul pada tiap penderita juga dapat berbeda-beda, mulai dari yang ringan hingga parah. Secara umum, penderita flu burung akan mengalami gejala berupa:
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung berair atau tersumbat
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Sesak napas
Pada beberapa kasus, gejala lain yang juga dapat timbul antara lain:
- Muntah
- Sakit perut
- Diare
- Gusi berdarah
- Mimisan
- Nyeri dada
- Mata merah (konjungtivitis)
Pada kasus infeksi berat, flu burung bahkan bisa menyebabkan infeksi paru-paru, gagal napas atau acute respiratory distress syndrome (ARDS), kejang, dan gangguan saraf.
Flu burung dapat menyebabkan terjadinya komplikasi serius pada beberapa penderita yang memiliki kondisi tertentu, seperti ibu hamil, orang dengan daya tahan yang lemah, atau kelompok usia 10-39 tahun. Jika Anda memiliki kondisi tersebut dan mengalami gejala flu burung, segera periksakan diri ke dokter.
Pengobatan Flu Burung
Pengobatan untuk menangani flu burung bisa berbeda-beda, tergantung pada gejala yang dialami. Pasien yang telah terdiagnosis flu burung akan dirawat di ruang isolasi di rumah sakit untuk mencegah penularan pada pasien lain.
Obat-obatan antivirus merupakan obat utama yang digunakan untuk mengatasi flu burung. Beberapa obat antivirus yang biasanya diberikan adalah:
- Oseltamivir
- Peramivir
- Zanamivir
- Amantadine
- Rimantadine
Obat antivirus dapat meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan meningkatkan peluang pasien untuk sembuh. Obat ini perlu dikonsumsi secepatnya dalam waktu 2 hari setelah gejala muncul.
Selain untuk pengobatan, obat antivirus tersebut juga bisa digunakan sebagai obat untuk mencegah flu burung. Oleh karena itu, obat ini terkadang diberikan kepada orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien, seperti para petugas medis yang menangani pasien, atau anggota keluarga dan kerabat pasien.
Jika pasien mengalami gangguan napas yang cukup parah, seperti hipoksemia, dokter akan memasangkan alat bantu napas dan ventilator untuk membantu mengatasinya.
Komplikasi Flu Burung
Beberapa komplikasi yang dapat dialami oleh penderita flu burung adalah:
- Pneumonia
- Sepsis
- Acute respiratory distress syndrome (ARDS
- Kegagalan organ, misalnya gagal jantung dan gagal ginjal
- Kematian
Pencegahan Flu Burung
Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi flu burung adalah dengan mencegah paparan virus. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
- Mencuci tangan secara rutin
- Mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah dimasak hingga matang
- Tidak mengunjungi daerah atau tempat terjadinya wabah flu burung
- Mengenakan alat pelindung diri sesuai standar jika bekerja di peternakan unggas
Sampai saat ini, belum ada vaksin khusus untuk mencegah flu burung. Untuk menurunkan risiko terinfeksi penyakit ini, vaksinasi flu tahunan dapat diberikan kepada orang yang kontak erat dengan unggas, misalnya peternak unggas dan dokter hewan. (*/ran)