ARJASARI, WWW.PASJABAR.COM — Desa Baros, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung ditetapkan sebagai 75 desa wisata terbaik se-Indonesia oleh Tim Anugerah Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI pada Jumat (19/5/2023).
Menteri Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno diwakili Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua hadir pada penyerahan piagam penghargaan atau plakat 75 desa wisata terbaik tersebut.
Penyerahan piagam penghargaan/plakat destinasi wisata tersebut diberikan oleh Tim Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana.
Kepala Desa Baros, Anton Rudiana dan Ketua Desa Wisata Baros, Kinkin Rudiana juga turut menyaksikan penyerahan piagam penghargaan kepada 75 desa wisata terbaik se-Indonesia.
Sandiaga Uno melalui tayangan video di layar televisi mengucapkan selamat karena sudah masuk 75 desa wisata terbaik kelas dunia untuk Indonesia Bangkit 2023.
“Jadikanlah ucapan ini sebagai motivasi dan semangat bagi masyarakat untuk terus mengembangkan dan mempromosikan desa wisata yang berkelas dunia, berdaya saing dan berkelanjutan untuk Indonesia Bangkit,” kata Sandiaga.
Sandiaga pun mengucapkan permohonan maaf karena tidak bisa langsung hadir ke Desa Wisata Baros. Tetapi sebelumnya ia sudah bertemu dengan Bupati Bandung dan masyarakat desa saat berkunjung ke Desa Wisata Baros beberapa waktu lalu.
Sandiaga pun turut mengirimkan prasasti 75 desa wisata terbaik dan dukungan untuk desa wisata Baros sebagai bentuk perjuangan masyarakat di desa wisata tersebut.
“Ayo kita gali potensi desa wisata di seluruh Indonesia sebagai simbol kebangkitan ekonomi nasional demi kesejahteraan rakyat dari desa untuk Indonesia, mendunia,” katanya.
Kemenparekraf Harap Masyarakat Lebih Sejahtera
Sementara itu, Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua berharap dengan ditetapkannya Desa Wisata Baros sebagai 75 desa wisata terbaik se-Indonesia masyarakatnya lebih sejahtera, lebih maju dan berkembang.
“Kalau kita lihat kekuatan utama di desa ini adalah manusia dan itu paling penting. Ada kreatifitas, ada pola pikir, ada usaha dan kerjasama dengan semua pihak. Percayalah bahwa desa ini akan berkembang,” kata Indra.
Indra mengatakan sekitar 10 persen atau sekitar 370.000 jiwa dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang mencapai 3,7 juta jiwa yang berkunjung ke Desa Wisata Baros, bisa menggerakan ekonomi masyarakat di desa ini.
“Apalagi di sini masih dalam satu kawasan. Tentu masih ada keterikatan budaya. Sehingga akan lebih mudah kita menarik kunjungan wisatawan,” ujar Indra.
Indra menyebutkan bahwa des aini akan mendapatkan tambahan dana desa dari pemerintah pusat.
“Dan itu adalah hasil buah kerja kita bersama, buah kerja masyarakat bersama dan kami hanya memfasilitasi saja,” katanya.
Kabupaten Bandung jadi Langganan Desa Wisata Terbaik
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mengatakan, bahwa Kabupaten Bandung menjadi langganan masuk penilaian desa wisata terbaik tingkat nasional.
“Di Kabupaten Bandung meliputi 270 desa, 10 kelurahan dan 31 kecamatan. Semuanya punya potensi menjadi desa yang punya lokasi wisata yang sangat mumpuni,” kata Cakra.
Cakra melihat bahwa desa ini memiliki potensi keindahan alamnya. Mulai dari aliran Sungai Citalugtug yang airnya masih jernih, lahan pertanian padi sawah yang masih asri. Kemudian budaya dan kulinernya yang menarik.
“Keramahan masyarakatnya yang sudah tidak diragukan lagi. Termasuk sambutannya yang ramah kepada tamu yang datang sudah tidak diragukan lagi,” katanya.
Cakra berharap Desa Wisata Baros bisa ditingkatkan lagi statusnya. “Kita juga dari Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan bantuan infrastruktur sebesar Rp 500 juta. Desa Wisata Baros ini mendapatkan perhatian dari Pak Bupati Bandung,” katanya.
Cakra juga mengatakan bahwa Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama jajaran OPD Kabupaten Bandung sudah memiliki program rutin, yaitu Bupati Ngamumule Desa (Bunga Desa).
“Kita nginap di desa, kita potret kondisi lingkungan sekitar dan kekurangannya apa, kemudian dialog dengan masyarakat. Kemudian besoknya, Bupati memberikan bantuan baik fisik maupun lain sebagainya,” pungkasnya. (fal)