Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Mendekati pelaksanaan KKN Tematik LLDIKTI IV, Rektor sejumlah PTS di wilayah Jabar-Banten yang ditunjuk sebagai koordinator dan dewan pengarah menghadiri Rapat Koordinasi Teknis KKN Tematik LLDIKTI IV di Mandala Saba Ir. H. Djuanda, Universitas Pasundan, Kamis (8/6/2023).
Tahun ini, Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU. diberi amanah untuk menjadi Ketua Pelaksana KKN Tematik LLDIKTI IV. Koordinasi dan komunikasi terus dilakukan secara intens agar program ini bisa berjalan maksimal.
Rektor menyebut, nantinya tidak hanya mahasiswa yang akan terlibat. Guru besar juga ikut berpartisipasi untuk melakukan pendampingan, pembinaan, dan penyuluhan kepada masyarakat di lokasi penempatan.
“Program guru besar ‘turun gunung’ lewat KKN Tematik bisa menjadi role model bagi LLDIKTI di wilayah lain. Untuk waktu pelaksanaan, kemungkinan di bulan Agustus dengan durasi 4 bulan,” jelasnya.
Menurut Rektor, banyak potensi yang bisa digarap tatkala mahasiswa, dosen pendamping lapangan, dan guru besar terjun ke desa, seperti program One Village One Product (OVOP), bahkan dikaitkan dengan P4GN dan Citarum Harum.
Sesuai arahan Kepala LLDIKTI IV Dr. M. Samsuri, M.T., KKN Tematik LLDIKTI IV dapat dikonversi sekian SKS. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan membantu pengembangan desa maupun SDM setempat.
Pada rakor kali ini, masing-masing koordinator diminta menyampaikan usulan. Rektor UBP Karawang Prof. Dr. Dedi Mulyadi, M.M. menyarankan, sebaran desa yang akan dijadikan lokasi KKN diperbanyak, setidaknya menjamah 80 persen desa dari 27 kabupaten/kota di Jabar dan 8 kabupaten/kota di Banten.
“Terkait tema, sekarang sedang gencar SDGs. Kita juga mengenal adanya 17 SDGs desa. Dari 17 program SDGs desa, kita bisa pilih mana yang akan diangkat ke permukaan untuk jadi kajian dan landasan pelaksanaan KKN Tematik” katanya.
Ia juga menginginkan luaran berupa buku atau bentuk lainnya yang bisa diterbitkan dan diajukan paten HaKI. Program-program yang telah dilaksanakan di tahun sebelumnya pun bisa diangkat kembali jika dianggap memberikan dampak yang signifikan.
Masukan lain turut disampaikan Rektor yang hadir, baik dari segi penentuan lokasi, fokus program, jumlah peserta, hingga finansial. (*/Nis)