BANDUNG, PASJABAR.COM — Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi menuturkan, telah menurunkan sejumlah anggotanya untuk memperbaiki tanggul yang jebol.
“Sekarang total sudah kita turunkan sekitar 30 personel, ada ‘back hoe’, pompa ‘jackhammer’, ‘dumptruck’, dan 1.500 lebih karung,” kata Didi saat datang ke lokasi kirmir jebol di RT 07 RW 06 Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujung Berung, beberapa waktu lalu.
Menurut Didi, untuk sementara bagian tanggul yang jebol dipasangi bronjong batu dan tumpukan karung. Utamanya, sambung dia, di dinding SDN 106 Ajitunggal yang ikut ambrol agar air tidak kembali masuk ke areal sekolah.
”Sebelah dalam memang untuk penanggulan, jadi belum dibersihkan. Diperkirakan sehari atau dua hari beres,” ulasnya.
Didi juga sudah menginstruksikan anggotanya tetap bersiaga di lokasi. Hal itu mengingat kawasan tersebut masih diprediksi terjadi hujan. “Siaga saja. Kita siapkan pompa portable,” ujarnya.
Selain itu, Didi akan mempercepat proses administrasi agar pengerjaan kirmir permanen bisa segera dilakukan. Karena menurutnya pengajuan untuk lokasi tersebut memang sudah dicanangkan sebelumnya.
”Kebetulan ini sudah termasuk yang diaspirasikan masyarakat. Karena masih proses perencanaan, nanti kita percepat,” katanya.
Selain DPU, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung juga turun menangani bencana ini. Tim Diskar PB fokus membersihkan sisa material dan lumpur yang menumpuk di setiap sudut SDN 106 Ajitunggal.
Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB, Sihar Sitinjak menyatakan, bakal berusaha keras membersihkan SDN 106 Ajitunggal ini dalam waktu dua hari. Banyaknya lumpur dan material yang terbawa arus luapan Sungai Cicalobak membuat tim dari Diskar PB harus bekerja ekstra. Mobilisasi sedikit terhambat karena lokasi kejadian berada di tengah pemukiman.
“Semoga hari ini bisa dibersihkan. Target kita maksimal dua hari, karena mau dipakai. Insya Allah sore ini bisa bersih,” ungkap Sihar.
Sihar bersyukur ada bantuan alat berat dari DPU. Alat berat sangat membantu pembersihan material dan tanah. Sebab, sebagiannya sudah memadat dan mengumpal dengan bercampur material berukuran cukup besar.
Sihar juga memastikan, air untuk membersihkan SDN 103 Ajitunggal juga tetap diperhatikan kualitasnya. Demi mengembalikan kenyamanan siswa, pembersihan menggunakan air bersih yang biasa dipakai Diskar PB untuk menjinakan api.
”Airnya juga kita pakai air bersih. Kasihan murid juga kalau pakai air kotor nanti bau. Jadi tetap pakai air baku yang biasa kita pakai,” katanya. (put)