BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan(Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Siti Khumayah, dari Program Studi Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung, Rabu(1/11/2023).
Sidang disertasi diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU, dan sementara penyidang terdiri dari Prof. Dr. H.M Didi Turmudzi, M.Si, Prof. Dr. H. Bambang Heru Purwanto, M.Si, Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si, Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si dan Prof.Dr. H.Soleh Suryadi, Prof.Dr.H. MukartoSiswoyo,M.Si
Disertasi Siti berjudul Model Collaborative Governance untuk Mewujudkan Kota Layak Anak di Kota Cirebon, yang menjelasan tentang pembangunan pengembangan Kota Layak Anak (KLA) memerlukan peran multipihak, yaitu melibatkan stakeholder dengan tata kelola kolaborasi yang efektif.
“Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan dan menganalisis pengembangan KLA di Kota Cirebon, yang bertujuan untuk memberikan hak – hak anak, guna tumbuh kembangnya secara baik dengan penerapan model collaborative governance dari Emerson & Nabatchi. Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah sejak Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2022l, baru mendapatkan predikat pratama, predikat yang paling bawah dari lima predikat yang ditetapkan oleh kementerian PPPA, padahal Kota Cirebon memiliki potensi yang sangat besar terutama dari dukungan pertumbuhan ekonomi dan kehidupan social budaya yang kondusif,” paparnya.
Ia menyebutkan dalam penelitiannya menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. “Melalui metode ini, akan digambarkan secara mendalam objek penelitian sesuai dengan fakta-fakta dan data-data yang terkumpul sehingga akan diketahui keefektifan collaborative governance serta model kolaborasi yang tepat untuk pengembangannya,” jelas Dosen di Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon ini.
Siti kemudian menyebutkan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa collaborative governance pengembangan KLA di Kota Cirebon belum efektif, sehingga Kota Cirebon belum berpredikat kota yang layak anak.
“Dari lima klaster penilaian belum mendapatkan angka yang mencukupi, serta belum efektifnya tata kelola administrasi dan kelembagaan berupa kurangnya ketersediaan data, tidak adanya eviden berupa dokumentasi dan pencatatan bentuk kemitraan, belum adanya profil anak, belum ada keterlibatan konvensi hak anak serta belum adanya komitmen yang kuat dari kepala daerah dengan belum tersusunnya Rencana Aksi Daerah (RAD) sebagai road map dan pedoman, serta lemahnya dukungan anggaran dan kontroling monitoring serta komunikasi, kordinasi yang dilakukan, juga didapatkan belum Optimalnya pemanfaatan media informasi yang layak anak terutama dengan menggunakan platform media digital,” katanya.
Oleh karenannya ia menilai jika kolaborasi integrative framework for collaborative governance adalah model yang tepat karena seluruh stakeholder dapat terlibat kerja sama sebagai mitra sejajar yang dimulai dari pendefinisian masalah, pengambilan keputusan, sampai dengan pelaksanaannya secara bersamasama, guna mencapai tujuan bersama yaitu kota layak anak di Kota Cirebon.
Selain itu, penelitiannya itu juga menghasilkan model dan novelty tentang pentingnya political will sebagai komitmen dari kepala daerah serta faktor political dynamic sebagai factor bargaining position yang berpengaruh signifikan serta dengan semakin berkembangnya digitalisasi teknologi, maka pemanfaatan new media berupa platform digital yang salah satunya adalah media social juga menjadi hal yang tidak terelakkan sebagai sarana yang efektif untuk menjalin kolaborasi yang akan berguna sebagai media komunikasi, advokasi, kordinasi dan edukasi.
Dari hasil hasil sidang disertasinya, Siti Khumayah dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,71 dengan yudisium sangat memuaskan dan menjadi lulusan ke 239 di lingkungan Prodi Ilmu Sosial. (tie)