BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Politisi senior PDI Perjuangan Mayjen TNI (TB) Hasanuddin menilai Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sudah layak untuk dipecat sebagai kader PDI Perjuangan.
Menurut Hasanuddin, hal ini sesuai dengan AD/ART partai mengingat berbagai manuver yang dilakukan putra sulung Presiden RI tersebut.
“Saya menilai bahwa pemecatan Gibran ini harus segera dilakukan agar partai tetap menegakkan disiplin,” kata Hasanuddin dalam siaran persnya kepada Pasjabar, Sabtu (25/11/2025).
Ia mengungkapkan apa yang dilakukan Gibran adalah pelanggaran berat kode etik dan disiplin anggota partai sehingga harus dilakukan tindakan tegas karena aturan harus diterapkan tanpa pilih bulu.
Kini Wali Kota Solo ini maju dalam bursa Pilpres 2024 menjadi calon dari kontestan lain, padahal PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres dan cawapres.
Lebih jauh Hasanuddin juga mengatakan banyak kader PDI Perjuangan yang dipecat karena kasus pelanggaran disiplin .
“Tentu ini akan menjadi pertanyaan oleh banyak kader bila penegakan disiplin dilakukan secara tebang pilih. Lagipula sebagai kader yang baru 2 tahun bergabung dengan PDI Perjuangan ia belum banyak berjasa dan berkontribusi untuk kebesaran partai,” tandas legislator dari daerah pemilihan Jawa Barat IX (Sumedang-Majalengka-Subang) ini.
Sebelumnya, dalam berbagai pemberitaan Gibran mengaku telah berkali-kali diajak untuk menjadi pendamping Prabowo, namun dia menolak.
Namun di hari-hari terakhir, khususnya pascakeputusan Mahkamah Konstitusi (MK) meski dinilai cacat hukum, membuka pintu baginya untuk menjadi cawapres, Gibran menerima pinangan Prabowo itu.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kemudian mendeklarasikan diri maju di Pilpres 2024 dan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai bakal capres-cawapres pada Rabu (25/10). (*/tie)