BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Makanan yang biasa dijumpai saat Tahun Baru Imlek adalah kue keranjang. Kue ini menjadi makanan khas yang mesti ada saat peringatan tahun baru Imlek.
Kue keranjang memiliki nama asli Nian Gao atau Ni Kwee yang artinya kue tahunan, karena dapat dimakan sepanjang tahun. Kue keranjang mulai disajikan sebagai makanan di era dinasti Tang pada 618-907 masehi. Memakan kue keranjang di malam Imlek dipercaya menambah rejeki.
Di Kota Bandung, ada salah satu produsen yang rutin setiap Imlek selalu memproduksi kue keranjang ini secara turun temurun. Lokasinya berada di wilayah Jalan Pajagalan nomor 36.
Vincent Ruslianto pemilik dari kue keranjang Tek Kie mengaku produksi kue ini sudah ada sejak era buyutnya dan kini dilanjutkan olehnya. Dia menyebut biasanya memulai memproduksi kue keranjang sebulan menjelang Imlek dan mendekati Imlek produksinya mulai ditingkatkan.
“Berhubung kami ini pada momen biasa tak memproduksi, jadi hanya saat momen Imlek saja memproduksinya. Kami membuat sekitar 2 ton per harinya atau sekitar 4.000-5.000 pcs kue keranjang per hari,” ujarnya.
Pembuatan kue keranjang ini, membutuhkan waktu sekitar 18 jam dari awal sampai akhir. Kemudian, kue keranjang yang sudah dibuat didistribusikan ke wilayah Bandung dan sekitar, lalu ada ke Jakarta, Cirebon, Cianjur, hingga wilayah lain di Jabar.
“Sudah semakin terkenal ditambah lagi karena memang kue ini makanan khas yang harus ada saat perayaan Imlek. Dalam seminggu kami bisa hasilkan 50 ribuan pcs,” katanya.
Vincent menambahkan, kue keranjang Tek Kie memiliki tiga varian rasa, antara lain original, pandan, dan kulit jeruk dengan ukuran dari 330 gram, 500 gram, dan 1 kilogram.
“Harganya itu mulai Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu. Semoga Imlek tahun ini lancar enggak ada masalah apapun dan penjualannya bagus. Biasanya H-10 sudah mulai banyak pesanan,”pungkasnya. (rif)