BANDUNG, PASJABAR.COM — Puluhan pedagang pasar Kosambi, sejak pagi hingga siang, Minggu (19/05/2019), tetap nekad memasuki area lokasi larangan polisi untuk menyelamatkan barang dagangan yang masih bisa di selamatkan. Pantauan www.pasjabar.com di lokasi, pedagang ramai ramai masuk area kebakaran mencari sisa sisa dagangan yang dianggap masih bisa di gunakan.
Bahkan beberapa kelompok pedagang tempe goreng, berhasil membawa belasan kantong tempe goreng yang tidak terbakar.
Usaha menyelamatkan barang dagangan juga dilakukan sejumlah pedagang yang nekad masuk area kebakaran. Walaupun sudah di pasang garis polisi dan di jaga polisi.
Menurut salah seorang pedagang, Mis Suparma kepada www.pasjabar.com, menjelaskan bahwa para pedagang sangat panik, dan berusaha menyelamatkan harta benda. Sebab musibah ini akan membuat kerugian materil yang tidak sedikit.
Pedagang berharap pemerintah segera memperbaiki basement pasar, agar pedagang bisa berjualan lagi. ” Kami pasti akan menderita banyak kerugian, belum lagi omzet dagang akan merosot setelah peristiwa kebakaran, ” tuturnya.
Kepanikan ini kemudian membuat banyak pedagang yang nekad masuk area kebakaran walau petugas pemadam kebakaran belum memastikan api sudah benar benar di padamkan.
Padahal tindakan pedagang tersebut bisa membahayakan nyawa. Kepada Dinas Pemadam kebakaran Kota Bandung, Dadang Iriani sudah mengkhawatirkan gedung dapat roboh, mengingat suhu di basement sangat panas mencapai 100 derajat. ” Suhu panas di basement bisa saja membuat gedung pasar Kosambi roboh, ” jelasnya saat di mintai keterangan.
Kondisi terakhir hingga pukul 13.00 WIB petugas pemadam masih berusaha menelusuri basement, mencari titik api, sementara penyedotan asap tebal masih berlangsung. (R-if)