BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pemberian vitamin A pada balita dicanangkan pada Februari dan Agustus. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui puskesmas dan posyandu gencar memberikan vitamin A kepada balita untuk mencegah stunting.
Penjabat Ketua TP PKK Kota Bandung, Linda Nurani Hapsah mengatakan, Vitamin A merupakan sumber nutrisi yang sangat bagus dan dibutuhkan pada masa pertumbuhan balita.
“Vitamin A ini sangat penting untuk tumbuh kembang balita yang esensial pada pertumbuhan untuk imunitas. Ini betul-betul penting salah satunya untuk kita mempersiapkan generasi yang hebat,” katanya saat melakukan Monitoring dan Pemberian Vitamin A di Posyandu Cempaka RW 09 Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalajati, Rabu (28/2/2024).
Linda menuturkan, jika balita kekurangan Vitamin A, maka dapat terjadi berbagai risiko serius terhadap kondisi kesehatan anak, mulai dari gangguan penglihatan, kerentanan terhadap infeksi, serta stunting.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, pemerintah memprogramkan pembagian Vitamin A melalui posyandu untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan cerdas.
Vitamin A Penting dalam Tumbuh Kembang Anak
Menurutnya, pemberian vitamin A penting dalam tumbuh kembang anak. Pemberian vitamin A adalah salah satu pelayanan intervensi spesifik bidang kesehatan dalam rangka pencegahan stunting.
“Bayi dan balita itu adalah aset kita di masa depan untuk pembangunan kita. Saat ini kita punga bonus demografi dengan adanya bayi balita anak-anak yang kelak di tahun 2045, generasi gen Z yang akan memegang tampuk pimpinan,” ujarnya.
Di momen Hari Gizi Nasional ini juga Linda mengingatkan dalam masa tumbuh kembang bayi dan balita dipastikan mendapatkan menu sehat yang beragam dan bergizi seimbang agar menghindari anak dari jerat Stunting.
“Tolong diperhatikan oleh para orang tua untuk menyiapkan menu sehat di rumah, menu beragam bergizi dan seimbang,” katanya.
“Menjadi penting bagi balita mendapatkan makanan dengan kelengkapan gizi seimbang. Puskesmas harus gencar mengedukasi, dengan memperhatikan kebutuhan dasarnya,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 sebanyak 14 persen. Adapun pada 2023 lalu, Pemkot Bandung menargetkan prevalensi stunting sebesar 17 persen.
Sementara itu, Camat Mandalajati, Yati Sri Sumiati mengatakan pihak kewilayahan bersama dengan para kader PKK, posyandu serta Puskesmas terus gencar melakukan berbagai program dalam intervensi penanganan stunting.
“Walaupun mungkin masih ada tapi mudah-mudahan kami bisa menekan seminimal mungkin kasus-kasus stunting yang ada di wilayah Kecamatan Mandalajati,” harapnya. (ran)