WWW.PASJABAR.COM – Seluruh pebulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Paris 2024 tersingkir dari Indonesia Open 2024.
Dari sembilan atlet bulu tangkis yang akan tampil di Paris, hanya tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang mencapai babak tertinggi yaitu perempat final sebelum kalah 8-21, 18-21 dari tunggal putri peringkat enam dunia Wang Zhi Yi, Jumat (7/6/2024).
Ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk di 16 besar, Kamis (6/6). Sementara tujuh sisanya, dua tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari gugur di babak 32 besar.
Menpora Dito Ariotedjo menanggapi dengan santai bertumbanganya wakil Indonesia di Indonesia Open 2024, yang mana Gregoria Mariska dkk tumbang saat turnamen itu belum memasuki babak final.
Dito mengatakan kekalahan sembilan wakil Indonesia yang akan berlaga di Paris ini menurutnya adalah bagian dari pemanasan.
Ia bahkan mengatakan bahwa mungkin saja kekalahan Ginting dan kawan-kawan adalah karena mereka sengaja menyembunyikan teknik terbaiknya dengan tujuan agar permainan mereka tidak terbaca saat tampil di Paris nanti.
“Ini nanti kita nantikan di Olimpiade dan ya kita anggap saja ini permainan di Indonesia Open dan ke selanjutnya ini sebagai pemanasan ke Olimpiade,” tambahnya.
“Ya kalau saya sih ada pemikiran jangan-jangan ini mereka mau ngumpetin jurus saktinya buat di Olimpiade nanti biar para lawannya pada kaget dan bingung,” lanjutnya sembari tertawa.
Dito mengatakan ia juga setuju para atlet yang tampil di Olimpiade tidak menjajal turnamen terakhir Australia Open pada 11-16 Juni sebagai persiapan terakhir sebelum berangkat ke Paris.
Ia mengatakan hal itu sebagai langkah yang tepat agar Ginting dan kawan-kawan dapat fokus 100 persen baik fisik dan mental untuk Olimpiade.
“Saya setuju Australia Open tidak ikut agar lebih fokus dahulu. Tetap saya rasa nomor satu adalah menjaga mental dan juga hati para pemain ini menuju Olimpiade,” kata Menpora berusia 33 tahun itu.