BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unpas Bandung mengadakan acara pameran seni dan kebudayaan yang di buka untuk umum di Jl. Lengkong Besar No.68, Cikawao, Kec. Lengkong, Kota Bandung, pada Rabu (12/6/2024).
Pameran seni dan budaya ini berlangsung selama 2 hari mulai tanggal 11 Juni 2024 – 12 Juni 2024 dan berlangsung muali dari pukul 08.00-17.00 WIB.
Acara ini diadakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Unpas angkatan 2022 untuk memenuhi tugas akhir semester dari mata kuliah Komunikasi Budaya dan mata kuliah Fotografi.
Acara ini juga diadakan untuk ajang meningkatkan kreatifitas mahasiswa pada bidang seni dan juga untuk mengenalkan kebudayaan dari berbagai macam negara.
Selain mengenalkan budaya daerah di Indonesia, acara ini juga mempekenalkan budaya dari berbagai macam negara luar seperti Jerman, Jepang, Itialia dan sebagainya.
Selain mengenalkan seni dan kebudayaan dari berbagai macam negara, acara ini juga menampilkan hasil karya fotografi dari laboratorium fotografi.
Dimas Adhidarmawan, sebagai mahasiswa dan juga partisipan acara, menjelaskan bahwa acara ini penting dan juga bermanfaat untuk megenalkan berbagai macam budaya nasional dan internasional.
“Acara ini menurut saya penting karena dapat mengenalkan berbagai budaya baik dalam negeri atau pun internasional dikalangan mahasiswa dan mahasiswa yang dikemas dengan kreatifitas masing-masing,” ujarnya.
Ia juga berharap acara ini berjalan dengan lancar dan dapat ditingkatkan lagi menjadi lebih baik kedepannya karena acara ini menarik.
“Harapan saya untuk acara ini semoga lancar dan lebih baik lagi untuk taun-taun selanjutnya karena acara ini sangat menarik bagi saya, bisa megenalkan kebudayaan – kebudayaan baru yang baru saya lihat,” tuturnya.
Stevanus Calvin Batlyol sebagai mahasiswa dan sebagai partisipan acara juga berharap acara ini kedepannya acara ini dapat menjadi pelajaran bagi mahasiswa Universitas Pasundan.
“Semoga kedepannya dengan adanya acara ini mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pasundan menjadi pelajaran dan lebih mengenal budaya lokal daripada budaya luar,” ujar Stevanus. (job2)