BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Bakal Calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi percaya bahwa kekuatan kota ada pada warganya. Hal itu tercermin saat ia berkunjung ke RW 01 Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Sabtu (6/7/2024).
Meski berada di gang kecil, ternyata warga RW 01 menyimpan potensi yang besar. Daerah itu kerap menyabet penghargaan tingkat kecamatan hingga nasional dalam berbagai penilaian lingkungan hingga kegiatan sosial. Hal itu didapat atas aksi gotong royong warga dalam menjaga daerahnya.
Tiba di lokasi, Kang Arfi diajak bertemu warga yang sudah berkumpul di kantor RW. Kekompakan mereka sudah terasa sejak serempak mengenakan kaus bertulsikan “Kurdi Juara”. Usai berkumpul di Kantor RW, warga lalu serempak mengambil alat kebersihan untuk berkeliling gang.
Suasana gang di RW 01 lebih bersih dan asri dari gang pada umumnya. Kang Arfi pun diajak berkeliling gang sambil melihat hasil karya warga seperti tanaman hidroponik yang menghiasi dinding gang. Di beberapa sudut juga terlihat foto kegiatan serta pemberian penghargaan dari berbagai instansi.
Kang Arfi pun terpukau saat melihat Buruan Sae yang merupakan program urban farming terintegrasi yang digalakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di Kota Bandung melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.
Bahkan, beberapa nama gang di sana diberi nama sesuai dengan jenis tanaman atau tumbuhan hasil hidroponik seperti Gang Stroberi dan Gang Pandan.
Tak berhenti di situ, Kang Arfi juga diajak untuk melihat proses magotisasi sebagai upaya mengurangi volume sampah.
“Guyubnya warga di sini jadi kekuatan dan itu kekuatan kota itu ada di warganya dan itu dicontohkan oleh warga di sini dengan berbagai aktivitas. Ada Buruan Sae, pemilahan sampah, rekreasi bersama, olahraga bersama, bersih-bersih bersama. Itu menjadi kekuatan ketahanan pangan dan sosial dari warga. Karena kalau warga kenal satu sama lain maka akan saling menjaga. Buah dari guyubnya warga jadi banyak prestasi,” tutur Kang Arfi.
Menurut Kang Arfi, pemerintah harus mendukung penuh aktivitas masyarakat seperti di RW 01. Harapannya, semangat serupa bisa menulari ke wilayah lain.
“Banyak RW di Bandung yang keren dan punya prestasi, ada di Kurdi, Cibunut, Sukamiskin, ini menjadi pusat semangat perubahan yang perlu menyebar ke 1.600 RW yang ada di Kota Bandung. Pihak yang bertanggungjawab menularkan, menduplikasi sistem manajemen yang baik untuk masyarakat adalah tugas pemerintah,” paparnya.
Dadang Sungkawa Ketua RW 01, Kelurahan Karasak mengatakan, tingginya rasa kebersamaan warga sejak 2014 lalu. Kala itu, Dadang mencoba memotivasi warga untuk mau turun menjaga lingkungan dan menjalankan program pemerintah.
“Mulai kompak seperti ini mungkin dari tahun 2014. Ya awalnya susah untuk menyatukan semangat warga. Tapi saya coba pelan-pelan, konsep saya mengedepankan kebersamaan,” ucap Dadang.
Tak hanya di Bandung, aksi warga RW 01 pun tenar ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan RW 01 kerap dijadikan lokasi studi banding daerah lain.
“Penghargaan yang sudah diterima pemerintah ke RW 01 itu selain aspek lingkungan hidup juga dalam program Buruan Sae yang mana banyak yang belajar studi banding kepada kami. Terakhir bulan kemarin dari Kutai Timur mereka belajar cara menanam sayuran (urban farming) dan administrasi PKK,” paparnya.
Dadang pun membuat beberapa program seperti kerja bakti tiap hari Sabtu dan mengatur jadwal Kelompok Wanita Tani untuk mengurus Buruan Sae.
“Buruan Sae mulai dari tahun 2020. Sementara urban farming dari 2015. Saya mengajak kepada warga kita mengedepankan kebersamaan, susah senang maju tidak maju tetap kebersamaan. Lalu kita bentuk Kelompok Wanita Tani untuk mengolah Buruan Sae ini dijadwal penyiramannya satu hari tiga orang. Hasil panennya dijual ke warga, hasil penjualan buat belit bibit baru,” paparnya.
Upaya itu pun berbuah manis, RW 01 banyak mendapat pengharagan seperti dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dari Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung.
“Bahkan kalau ada penilaian dari kecamatan kita sudah tidak boleh ikutan. Nah hasilnya kami kalau ada kebutuhan seperti roda sampah dan alat kebersihan langsung dikasih,” ungkapnya.
Dadang pun berharap, pemimpin Kota Bandung selanjutnya bisa memberi dukungan lebih untuk program kemasyarakatan seperti di RW 01.
“Kami juga berharap mendapat pemimpin yang dekat dengan rakyat,” jelasnya. (Ave)
Bakal Calon Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi percaya bahwa kekuatan kota ada pada warganya. Hal itu tercermin saat ia berkunjung ke RW 01 Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Sabtu (6/7/2024).
Meski berada di gang kecil, ternyata warga RW 01 menyimpan potensi yang besar. Daerah itu kerap menyabet penghargaan tingkat kecamatan hingga nasional dalam berbagai penilaian lingkungan hingga kegiatan sosial. Hal itu didapat atas aksi gotong royong warga dalam menjaga daerahnya.
Tiba di lokasi, Kang Arfi diajak bertemu warga yang sudah berkumpul di kantor RW. Kekompakan mereka sudah terasa sejak serempak mengenakan kaus bertulsikan “Kurdi Juara”. Usai berkumpul di Kantor RW, warga lalu serempak mengambil alat kebersihan untuk berkeliling gang.
Suasana gang di RW 01 lebih bersih dan asri dari gang pada umumnya. Kang Arfi pun diajak berkeliling gang sambil melihat hasil karya warga seperti tanaman hidroponik yang menghiasi dinding gang. Di beberapa sudut juga terlihat foto kegiatan serta pemberian penghargaan dari berbagai instansi.
Kang Arfi pun terpukau saat melihat Buruan Sae yang merupakan program urban farming terintegrasi yang digalakan oleh Dinas Pangan dan Pertanian (DISPANGTAN) Kota Bandung, yang ditujukan untuk menanggulangi ketimpangan permasalahan pangan yang ada di Kota Bandung melalui pemanfaatan pekarangan atau lahan yang ada dengan berkebun untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sendiri.
Bahkan, beberapa nama gang di sana diberi nama sesuai dengan jenis tanaman atau tumbuhan hasil hidroponik seperti Gang Stroberi dan Gang Pandan.
Tak berhenti di situ, Kang Arfi juga diajak untuk melihat proses magotisasi sebagai upaya mengurangi volume sampah.
“Guyubnya warga di sini jadi kekuatan dan itu kekuatan kota itu ada di warganya dan itu dicontohkan oleh warga di sini dengan berbagai aktivitas. Ada Buruan Sae, pemilahan sampah, rekreasi bersama, olahraga bersama, bersih-bersih bersama. Itu menjadi kekuatan ketahanan pangan dan sosial dari warga. Karena kalau warga kenal satu sama lain maka akan saling menjaga. Buah dari guyubnya warga jadi banyak prestasi,” tutur Kang Arfi.
Menurut Kang Arfi, pemerintah harus mendukung penuh aktivitas masyarakat seperti di RW 01. Harapannya, semangat serupa bisa menulari ke wilayah lain.
“Banyak RW di Bandung yang keren dan punya prestasi, ada di Kurdi, Cibunut, Sukamiskin, ini menjadi pusat semangat perubahan yang perlu menyebar ke 1.600 RW yang ada di Kota Bandung. Pihak yang bertanggungjawab menularkan, menduplikasi sistem manajemen yang baik untuk masyarakat adalah tugas pemerintah,” paparnya.
Dadang Sungkawa Ketua RW 01, Kelurahan Karasak mengatakan, tingginya rasa kebersamaan warga sejak 2014 lalu. Kala itu, Dadang mencoba memotivasi warga untuk mau turun menjaga lingkungan dan menjalankan program pemerintah.
“Mulai kompak seperti ini mungkin dari tahun 2014. Ya awalnya susah untuk menyatukan semangat warga. Tapi saya coba pelan-pelan, konsep saya mengedepankan kebersamaan,” ucap Dadang.
Tak hanya di Bandung, aksi warga RW 01 pun tenar ke berbagai daerah di Indonesia. Bahkan RW 01 kerap dijadikan lokasi studi banding daerah lain.
“Penghargaan yang sudah diterima pemerintah ke RW 01 itu selain aspek lingkungan hidup juga dalam program Buruan Sae yang mana banyak yang belajar studi banding kepada kami. Terakhir bulan kemarin dari Kutai Timur mereka belajar cara menanam sayuran (urban farming) dan administrasi PKK,” paparnya.
Dadang pun membuat beberapa program seperti kerja bakti tiap hari Sabtu dan mengatur jadwal Kelompok Wanita Tani untuk mengurus Buruan Sae.
“Buruan Sae mulai dari tahun 2020. Sementara urban farming dari 2015. Saya mengajak kepada warga kita mengedepankan kebersamaan, susah senang maju tidak maju tetap kebersamaan. Lalu kita bentuk Kelompok Wanita Tani untuk mengolah Buruan Sae ini dijadwal penyiramannya satu hari tiga orang. Hasil panennya dijual ke warga, hasil penjualan buat belit bibit baru,” paparnya.
Upaya itu pun berbuah manis, RW 01 banyak mendapat pengharagan seperti dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dari Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung.
“Bahkan kalau ada penilaian dari kecamatan kita sudah tidak boleh ikutan. Nah hasilnya kami kalau ada kebutuhan seperti roda sampah dan alat kebersihan langsung dikasih,” ungkapnya.
Dadang pun berharap, pemimpin Kota Bandung selanjutnya bisa memberi dukungan lebih untuk program kemasyarakatan seperti di RW 01.
“Kami juga berharap mendapat pemimpin yang dekat dengan rakyat,” jelasnya. (Ave)