BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Politikus yang juga Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengajak Paguyuban Pasundan untuk merencanakan landscape pembangunan Jawa Barat. Hal itu disampaikannya saat Kuliah Umum Budaya dalam rangka Milangkala Paguyuban Pasundan ke-111, yang diselenggarakan Jumat (20/9/2024), di Aula Paguyuban Pasundan, Lantai 5, Jalan Sumatera 41 Bandung.
“Harapan kedepan, Paguyuban Pasundan memberikan kontribusi dalam bentuk gagasan dan pemikiran, bagaimana kita merencanakan sebuah landscape pembangunan Jawa Barat yang paripurna, yang kembali kepada jatidirinya sebagai Ki Sunda,” tutur Dedi.
Menurutnya, Paguyuban Pasundan memiliki berbagai sumber daya yang diperlukan dalam pembangunan Jawa Barat, khususnya dibidang pengembangan riset dan teknologi.
“Seperti sistem yang saya jelaskan tadi, dari bagaimana tataruang yang sesuai budaya, sistem kesehatan, bagaiamana membangun pembangunan berbasis energi ramah lingkungan. Dan semua itu bisa dilakukan dengan pengembangan riset dan teknologi tepat guna. Dan kita bisa lakukan dan perguruan tinggi bisa menjadi pelopornya,”harapnya.
Kuliah Budaya tersebut dihadiri oleh seluruh pengurus Pagaguyuban Pasundan dan anggota Paguyuban Pasundan, Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan, Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan, Rektor Unpas, Direktur Pascasarjana Unpas, civitas akademika dari Unpas, serta kepala sekolah dan guru Pasundan.
Jangan Mekarkan Provinsi Jabar
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan. Prof. Dr.H.M. Didi Turmudzi M.Si, meminta para calon gubernur tidak melakukan pemekaran terhadap Provinsi Jawa Barat.
“Dari hasil survai yang ada warga Jawa Barat khususnya anak muda, tidak ingin Provinsi Jawa Barat dipisah-pisahkan dan dimekarkan, bahkan 24 persennya adalah anak muda di Jabar yang tidak ingin Provinsi Jawa Barat di mekarkan,” tegasnya.
Menurut Prof Didi, Jabar dari dulu adalah satu kesatuan yakni tatar Sunda, Namun dikarenakan Sunda memiliki krisis ke Sundaan mengakibatkan adanya keinginan pemekaran Provinsi Jabar.
“Saat ini Provinsi Jawa Barat sedang mengalami krisis, yakni krisis bahasa Sunda, kedua kita mengalami krisis kehilangan simbol-simbol kesundaan. Ketiga, di Tatar Sunda mengalami krisis kesolidaritasan kesukubangsaan yang akibatnya tidak ada kesatuan di warga Sunda,” jelasnya.
Oleh karenannya ia berharap siapapun calon Gubernur di Jawa Barat tidak ikut memperjuangkan pemekaran Provinsi Jawa Barat. “Jadi jika ada Calon Gubernur yang sayang Jabar jangan dukung pemekaran Jabar,” sebutnya.
Selain itu dikatakannya, jika Paguyuban Pasundan saat ini memang ada di semua daerah bahkan hingga keluar negeri. “Dan kita memiliki potensi yang luar biasa. Dan di Paguyuban Pasundan kami satukan semuanya, menjadi potensi yang luar biasa yang bisa berkontribusi dan membangun Bangsa dan Negara,” jelasnya. (tie)