WWW.PASJABAR.COM – NBA resmi mengonfirmasi bahwa pertandingan All-Star musim 2026 akan menggunakan format baru bertajuk “US vs the World”, yang mempertemukan pemain asal Amerika Serikat melawan pemain non-Amerika.
Format ini menjadi upaya terbaru liga untuk menghidupkan kembali atmosfer kompetitif di laga yang selama ini kerap dianggap terlalu santai.
Bintang Milwaukee Bucks asal Yunani, Giannis Antetokounmpo, menyambut positif keputusan tersebut. Ia menilai konsep baru akan membuat para pemain bermain lebih serius di lapangan.
“Saya akan bermain keras. Semua pemain punya ego, tidak ada yang mau dipermalukan. Jadi orang akan bermain lebih serius karena tak ingin jadi bahan viral. Saya senang dengan format ini,” ujar Antetokounmpo, dikutip dari laman resmi NBA, dilansir dari ANTARA, Rabu (12/11/2025).
Keputusan penerapan format baru ini diumumkan NBA bersama Asosiasi Pemain Bola Basket Nasional (NBPA) pada Selasa malam waktu setempat, setelah melalui sejumlah diskusi untuk mencari cara agar All-Star kembali menarik bagi penggemar.
Pertandingan akan digelar pada 15 Februari 2026 di Intuit Dome, markas Los Angeles Clippers di Inglewood, California, mulai pukul 17.00 waktu setempat atau Senin pagi WIB.
Format Baru dan Sistem Pemilihan Pemain
Komisioner NBA Adam Silver menjelaskan bahwa format “US vs the World” sejalan dengan semangat kebangsaan yang meningkat pasca-Olimpiade, sekaligus menjadi bentuk apresiasi terhadap basis penonton global NBA yang semakin besar.
Dalam format tersebut, akan terdapat tiga tim yang masing-masing berisi minimal delapan pemain. Setiap gim berdurasi satu kuarter (12 menit).
-
Gim pertama: Tim A melawan Tim B.
-
Gim kedua: Pemenang gim pertama menghadapi Tim C.
-
Gim ketiga: Tim yang kalah di gim pertama berjumpa Tim C.
-
Partai final: Dua tim dengan rekor terbaik akan bertemu untuk menentukan juara, sementara jika seluruh tim memiliki rekor sama, selisih poin menjadi penentu.
Sistem pemilihan pemain tetap menggunakan kombinasi suara penggemar (50 persen), pemain (25 persen), serta panel jurnalis dan penyiar (25 persen). Namun, musim ini NBA menghapus kategori posisi pemain depan dan belakang dalam pemungutan suara, sehingga komposisi tim akan lebih fleksibel.
Sebanyak 10 pemain terbaik — masing-masing lima dari Wilayah Timur dan lima dari Wilayah Barat — akan ditetapkan sebagai starter.
Sementara itu, 14 pemain lainnya dipilih oleh pelatih kepala NBA. Dari total 24 pemain, dua tim Amerika Serikat dan satu tim dunia akan dibentuk, dengan kemungkinan penambahan pemain bila komposisi tidak seimbang.
Dominasi pemain internasional dalam beberapa musim terakhir turut menjadi alasan utama perubahan ini. Pemain non-Amerika tercatat memenangi tujuh gelar MVP terakhir, empat gelar pencetak poin terbanyak, dan lima gelar rebound terbaik secara beruntun.
Musim lalu, bintang Kanada Shai Gilgeous-Alexander meraih gelar MVP Final sekaligus membawa Oklahoma City Thunder menjuarai NBA.
NBA berharap format baru ini dapat mengembalikan semangat kompetitif yang sempat memudar dalam beberapa edisi terakhir. Sebagai contoh, laga All-Star 2024 di Indianapolis dikritik karena berakhir dengan skor tinggi 211–186, yang dinilai terlalu santai dan minim pertahanan.
Dengan sistem baru dan semangat “US vs the World”, NBA berupaya menghadirkan kembali esensi All-Star sebagai ajang kebanggaan, rivalitas sehat, dan pembuktian kemampuan terbaik para pemain terbaik dunia. (han)












