BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dua mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Satriyadi Bilyan Salangga dan Pramanda Alfhandy mengembangkan jeruk etno tolaki, sebagai bahan membuat hand sanitizer. Jeruk jenis ini termasuk tanaman yang banyak tumbuh di Sulawesi Tenggara.
“Ini kami dikembangkan sebagai bahan alternatif, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk hand sanitizer pada pandemi COVID-19,” ucap Satriyadi, dikutip PASJABAR dari laman kemenag, Sabtu (27/11/2021).
Lebih lanjut, Satriyadi mengatakan, jeruk etno tolaki memiliki kandungan senyawa bioaktif yang sangat ampuh membunuh mikroorganisme. Pembuatan hand sanitizer ini, dihasilkan dari protype alat visualisasi berbasis elektrokimia.
“Protype ini diharapkan dapat menghasilkan hand sanitizer yang diaplikasikan sebagai mitigasi penularan COVID-19,” terang Pramanda.
Karya inovasi dua mahasiswa ini, menjadi salah satu finalis Olimpiade Agama, Sains dan Riset (OASE) bidang Nanoteknologi. Final kegiatan ini berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Nanggroe Aceh Darussalam, pada 25 – 28 November 2021.
Wakil Rektor III IAIN Kendari, Herman menjelaskan, lolosnya tim IAIN Kendari pada kompetisi tingkat nasional ini, menambah kepercayaan diri kampus. Dalam menghasilkan berbagai karya inovasi, yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Pada Lomba karya Inovasi ini, kami bersaing dengan lebih dari 140 perguruan tinggi keagamaan Islam terkemuka di Indonesia,” imbuh Herman.
Rektor IAIN Kendari, Fauziah Binti Awad meminta kepada peserta untuk memaksimalkan kemampuan, dalam mempresentasikan hasil karya inovasinya.
“Bukan hal yang mudah untuk menyisihkan peserta dari perguruan tinggi lainnya. Oleh karena itu, saya berharap tim pembimbing dapat melakukan pendampinga. Terutama untuk konten presentasi, yang menentukan kemenangan tim pada sesi final,” kata Fauziah. (ytn)