WWW.PASJABAR.COM — Transformasi angkutan kota (angkot) di Kota Bandung menuju era ramah lingkungan dan nontunai (cashless) siap dimulai. Angkot listrik yang diberi nama Angklung (Angkot Listrik Bandung) akan mulai diuji coba di rute Stasiun Bandung–Gunung Batu dalam waktu dekat.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Bandung dalam menghadirkan sistem transportasi publik yang modern, efisien, dan berkelanjutan.
Uji Coba Dimulai Pekan Depan
Ketua Koperasi Pemilik Angkutan Masyarakat (Kopamas), Budi Kurnia, mengungkapkan pihaknya siap membeli lima unit Angklung dari PT Marlip Indo Mandiri. Namun, satu unit kendaraan terlebih dahulu akan dioperasikan untuk uji coba pekan depan.
“Selain testing the water, kami ingin melihat durability kendaraan ini, bagus enggak? Namun, sebetulnya kekhawatiran terhadap banjir itu enggak ada. Justru salah satu uji coba buat mobil ini, baterainya itu direndam pakai air,” ujar Budi, Jumat (31/10/2025), dialansir dari bandung.go.id.
Budi menjelaskan bahwa Angklung telah memenuhi standar dari Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB). Pemilihan trayek Stasiun Bandung–Gunung Batu dilakukan karena berada di bawah pengelolaan Kopamas dan termasuk jalur dengan tingkat kemacetan tinggi.
“Animo masyarakat menggunakan angkot atau angkutan umum ini kan rendah, maka kami tawarkan. Kan terkenal tuh Sukaraja, Gunung Batu, Pasteur itu macet. Coba dong, ini ada angkutan baru, ayo naik,” katanya.
Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Menurut Budi, kendaraan listrik memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi meski harga per unitnya lebih mahal. Satu unit Angklung dibanderol sekitar Rp400 juta, namun biaya operasional kendaraan (BOK) jauh lebih efisien dibandingkan angkot berbahan bakar minyak (BBM).
“Katakanlah perbandingan BBM itu 1:10, maka 200 kilometer Rp200 ribu. Namun, 200 kilometer pakai kendaraan listrik, hitungan kami hanya Rp30 ribu,” terangnya.
Ia berharap ke depan seluruh angkot di Kota Bandung dapat beralih ke kendaraan listrik. Namun demikian, keputusan tersebut tetap diserahkan kepada para pengusaha angkot masing-masing.
Dukungan Pemerintah Kota Bandung
Rencana pengoperasian Angklung mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. Ia meresmikan peluncuran awal Angklung di sela acara Bandung Fair 2025 di Kiara Artha Park, Selasa (28/10/2025) malam.
“Memang belum sempurna, tapi kira-kira ini adalah salah satu bentuk hardware dari kendaraan angkot masa depan. Satu demi satu, kita mulai melangkah menuju ke arah yang diharapkan bisa menjadi reformasi dari manajemen angkutan di dalam Kota Bandung,” kata Farhan.
Pemerintah Kota Bandung optimistis program ini menjadi langkah awal menuju transportasi publik yang lebih hijau, efisien, dan modern. Jika uji coba berjalan sukses, Angklung diharapkan menjadi model angkutan perkotaan berkelanjutan yang dapat direplikasi di kota-kota lain di Indonesia. (han)












