Bandung, www.pasjabar.com — Pemain anyar Persib Bandung, Saddil Ramdani, mengungkapkan rasa bahagianya setelah resmi bergabung dengan skuad Maung Bandung untuk musim kompetisi 2025/2026. Eks winger Sabah FC asal Indonesia itu mengaku terkesan dengan sambutan hangat yang diberikan oleh manajemen, rekan setim, hingga masyarakat Bandung.
Saddil mengaku langsung merasa nyaman sejak hari pertama bergabung. Bahkan, atmosfer positif yang ia rasakan membuatnya semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi tim kebanggaan Bobotoh tersebut.
“Saya berterima kasih pada semua yang sudah membuat saya di sini merasa nyaman, terutama masyarakat di sini juga, di Bandung,” ujar Saddil dalam sesi wawancara.
Bahagia Gabung Tim Juara, Saddil Siap Tempur Bersama Maung Bandung
Saddil Ramdani tak menyembunyikan rasa antusiasnya bergabung dengan skuad bertabur bintang seperti Persib Bandung. Baginya, bermain di klub besar seperti Persib menjadi pengalaman sekaligus tantangan baru. Terlebih, ia mengakui banyak belajar dari lingkungan tim yang memiliki mental juara.
“Happy, gembira, karena saya juga merasa banyak belajar. Karena di sini adalah tempatnya para juara, ya. Jadi banyak kesan yang menarik buat saya di sini,” kata pemain yang juga pernah memperkuat Persela Lamongan itu.
Terkait kondisi fisik, Saddil menyebut dirinya dalam keadaan baik. Ia merasa cuaca Bandung yang sejuk membantu proses adaptasi fisik pasca libur kompetisi. Bahkan, ia sempat melontarkan candaan bahwa semuanya terasa enak sejak bergabung dengan Persib — mulai dari latihan, makan, hingga tidur.
Fokus Adaptasi dan Ikuti Arahan Pelatih Bojan Hodak
Meski sudah merasa nyaman, Saddil menyadari bahwa perjalanan untuk menyatu dalam skema permainan Persib masih panjang. Ia berkomitmen mengikuti arahan pelatih Bojan Hodak dan terus membangun chemistry dengan rekan-rekan setimnya.
“Semua oke, semua baik, berjalan dengan lancar, happy, bisa berada di lingkungan orang-orang yang bermental juara di sini,” ujarnya penuh semangat.
Saat ditanya soal perbedaan bermain di Liga Malaysia dan Indonesia, Saddil menilai tidak ada perbedaan yang mencolok. Menurutnya, fokus utama tetap pada bagaimana pelatih dan manajemen mengatur target tim, dan tugas pemain adalah menjalankannya sebaik mungkin.
“Yang terpenting di sini adalah bagaimana head coach, target coach, target manajemen, kami sebagai pemain seperti apa. Jadi kita lihat nanti seperti apa, semoga semuanya jadi lebih baik lah,” pungkasnya. (Ars)











