LEMBANG, WWW.PASJABAR.COM – Kombes Pol Kusworo Wibowo kembali menorehkan prestasi gemilang di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia.
Dalam upacara yudisium Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri Dikreg ke-34 Gelombang Pertama yang digelar di Sespim Lemdiklat Polri, Lembang, Kabupaten Bandung, pada Kamis, 19 Juni 2025, ia dianugerahi penghargaan sebagai Siswa Terbaik Kategori Mental Kepribadian.
Penghargaan tersebut diberikan atas konsistensi, kedisiplinan, integritas, dan keteladanan pribadi. Yang ditunjukkan Kusworo selama hampir enam bulan masa pendidikan.
Aspek mental kepribadian menjadi salah satu pilar penting dalam penilaian di Sespimti. Mengingat peran strategis lulusan sebagai calon pemimpin tinggi di tubuh Polri.
“Ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar,” ujar Kombes Pol Kusworo saat dikonfirmasi pada Minggu (22/6/2025).
Pendidikan Sespimti Polri merupakan jenjang tertinggi dalam Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian. Yang dirancang untuk mencetak kader-kader pemimpin strategis.
Pada Dikreg ke-34 gelombang pertama ini, sebanyak 54 peserta didik (serdik) dinyatakan lulus dan siap mengemban jabatan struktural di lingkungan Polri.
Kombes Kusworo bukan sosok baru dalam jajaran perwira menengah yang diperhitungkan.
Semasa menjabat sebagai Kapolresta Bandung, ia dikenal luas sebagai pemimpin yang responsif, berprestasi, dan mampu menghadirkan berbagai inovasi pelayanan publik. Serta memperkuat kemitraan dengan masyarakat.
Berbagai penghargaan telah ia raih, baik dari internal kepolisian maupun dari pihak eksternal.
Prestasi yang ia raih dalam pendidikan Sespimti menjadi pengakuan tambahan atas rekam jejak dan kapasitasnya sebagai pemimpin.
Diharapkan, nilai-nilai kepribadian unggul yang ditunjukkan Kusworo selama pendidikan dapat terus diterapkan dalam tugas-tugas strategis ke depan.
Dengan berakhirnya program Dikreg ke-34 gelombang pertama ini, para lulusan diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu, kepemimpinan strategis, dan nilai-nilai etika profesi dalam dinamika penugasan yang kian kompleks. (*)











