BANDUNG, PASJABAR.COM — Tarcktor pack yang diciprakan mahasiswa Teknik mesin Universitas Pasundan (Unpas) memiliki peran yang lebih penting di bandingkan mobil esemka.
Hal tersebut diungkapkan Rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom yang diemui usai pameran teknologi mesin Unpas di Kampus Unpas Jalan Setiabudhi, Jumat lalu.
“Mungkin kalau mobil esemka untuk kalangan menengah ke atas, nah Tractor pack ini lebih menyetuh kekebutuhan warga kususnya para petani. Jadi Tracktor Pack lebih memiliki manfaat dan menyentuh langsung rakyat kita,” jelasnya.
Oleh karenanya Rektor Unpas, Prof. Eddy Jusuf berharap jika karya mahasiswanya itu bisa diproduksi massal oleh pemerintah Indonesia, terutama untuk petani di daerah yang susah terjangkau alat transfortasi.
“Selain harganya jauh lebih murah dari tractor, kegunaanyapun bukan hanya menggemburkan tanah saja, namun memiliki manfaat lain seperti untuk perairan dan meskin pemotong,” jelasnya.
Edi menyebutkan karya mahasiswa Unpas itu bahkan bukan hanya sebatas prototype saja namun langsung bisa digunakan petani. “Kemarin sudah dipesan Kemenristekdikti sebanyak 40 unit dan beberapa unit usaha pertanian kecil menangah. Kami berharap makin banyak petani yang menfaatkannya sehingga biaya produksinya akan lebih murah ke masyarakat,” jelasnya.
Ia juga bukan hanya pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah bisa menafaatkan tractor pack mahasiswa itu terutama Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Mungkin nantinya mahasiswa bukan yang membuatnya namun petani yang membuat Tractor Pack ini dengan bimbingan dari mahasiswa pembuatnya,” harapnya.
Lima mamasiswa Teknik mesin Unpas pembuat Tractor Pack tersebut yakni Robi Ismaulana, Iwan Nugraha, Arief Rahmat Ramdhani, Risman Firdaus, Alexander Siburian, dan Zahra Noor Arifah.
Tractor Pack sesuai namanya memiliki fungsi yang sama dengan tractor umumnya, namun smeski tidak memiliki daya gali sebesar tractor besar, kekuatannya sama dengan tractor umumnya. “Selain itu ini bisa dibongkar pasang, sehingga petani yang berada di lahan miring bisa membongarnya dan memasangkannya kembali untuk digunakan,” jelas Robi.
Pembuatannya pun tidak lama untuk satu tractor pack hingga bisa digunakan hanya perlu waktu dua sampai tiga minggu saja. (tie)
Rencana pengembangan,
Salah satu karya bagaimana membumi kan hasil. Penelitian baik dosen dan mahasiswa sehingga tidak berhenti di rak buku dna perusahaan kebermanfaatannya salah satunya traktor peck traktor Multifungsi sifatnya mobil bisa ke tempat susah digensong saja membajak sawah dan menarik dan makanan sapi. Dan untuk generator dan ini bagua
Dan kemudian menginternalisasikan hasil. Penelitian ini bisa secara massal kalau sekarang msh skala tertentu dipesan utk daerah 3 produksi lebih banyak harus lebih murah bisa ke arah sana kemudian hilirisasi penelitian yang lainnya dan memberikan stimulan baginpara peneliti dari mulai tahap awal smpnknwprosea di,
Pengembangan ya 7 sampai 9jt kita akan tekan bisa 5jtan bisa terjangkau oleh masyarakat pedesaan koperasi yang khusus menangani bidang pertanian tentunpemerintah ukm dan IKM industri sudah kedepan kerjasama industri karena induatrinpentahelix bagaimana bisa Kerjasama dhn. Pemerintah dan masyarakat aoaiatinyanoetani dna perkebunan dan juga media mmensoaialisaikan temuan dari pemerintah pemerintah sudah Kemenristek tek dikti disalurkan ke 3t menawarkan kepada Pemprov Jabar punya program satu desa satu perusahaan perusahaan starupnpeanian perlu alat ini. Mengolah kebun data an pertanian sehibga generasi muda kwkota tp cukup didesa.
Program. Pemerintah.
Ini mungkin membumi lagi pendapatan menengah keatas mobil smk ini untuk industri kecil. Mencegah lainnya pertanian kebutuhan primer kebutuhan petani ini dorong peneliti untuk dosen bangunan kumpulkan ke Republik fiji semua karya dosen..
Harapannya dibangun ya inkubator bisnis bisa berdiri sendiri me velomanha tidak hasil karya betul betul bisa diuntuk dipuai karya yang telah lerhbab.
Ditawarkan ke pakjokowi, mesin morkup kefela pohon sudah ekspmir ke fiji oenditeksi air alat bantu tim wushu
Hingga saat ini banyak petani yang enggan menggunakan tractor, karena tidak biasa digunakan disegala bidang tanah. Mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa Teknik Universitas Pasundan (Unpas) membuat inovasi untuk mengatasinya.
Adalah Traktorpack, karya dosen dan mahasiswa Teknik Unpas ini yakni traktor portable yang bukan hanya bisa digunakan disegala bidang tanah, namun juga bias dibongkar pasang dengan mudah.
Karya inovasi mahasiswa dan dosen itu, menjadi salah satu yang dipamerkan dalam Nasional Call For Paper Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat. Dengan tema “Strategi Inovasi Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Kearifan lokal pada, Kamis (13/12/2018).
“Beberapa permasalahan dari traktor adalah kesulitan membawa dan mengoperasikan traktor ke lokasi lahan yang tidak rata, biaya pengolahan lahan miring dan lahan sempit yang cukup mahal karena diolah secara manual, sehingga banyak lahan yang tak tergarap serta traktor yang ada tidak efisien, hanya digunakan untuk persiapan lahan saja, tidak dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti pemeliharaan lahan sampai panen dan pasca panen,” ujar salah satu mahasiswa pencipta Traktorpack, Alex, yang ditemui di stand Traktorpack.
Traktorpack hasil karya mahasiswa Teknik Unpas dan dosen tersebut didukung oleb BP2D JABAR, PIBI IKOPIN dan Ristekdikti .
“Dimensi traktor kompak dan ringan, membuatnya mudah dibawa selama mobilisasi dari rumah ke lahan pertanian, dan mudah dioperasikan oleh satu orang,” terangnya.
Selain itu, Alex menambahkan bahwa semua pisau pada Traktorpack ini dapat dilepas untuk memudahkan mobilisasi dan perawatan.
“Kebanyakan traktor hanya digunakan untuk persiapan lahan, disimpan di rumah petani lebih lama dari yang digunakan untuk bekerja, untuk lebih efisien, rotasi mesin dirancang sehingga dapat digunakan untuk memutarkan mesin lain yang dibutuhkan untuk pertanian, seperti pompa air, mesin pengolah makanan atau mesin penyemprot hama, pemanfaatan putaran mesin ini dapat dikelola dalam sistem transmisi,” terangnya.
Adapun komponen dari traktor diproduksi oleh industri kecil dan menengah (IKM) yang sudah terbentuk dan tersebar di Jawa Barat. Dengan memanfaatkan kapasitas produksi yang tersedia di IKM, perusahaan tidak memerlukan investasi besar untuk pengadaan mesin produksi dan tenaga kerja, sekaligus memberdayakan dan meningkatkan kesejahtraan IKM.
“Adapun fungsi dari Tractorpack adalah prontok padi, penyemprot hama, alat pertanian yang lainnya, pompa air, generator listrik dan pencacah,” tambahnya.
Alex juga berharap kedepannya bahwa Tractorpack ini akan diproduksi semakin banyak, dan terus berkembang disamping itu juga muncul inovasi-inovasi teknologi yang nantinya akan membuat kerja manusia semakin efektif dan efisien. (Tan)