BANDUNG, PASJABAR — Kabaret SMA Pasundan 2 Bandung Raih Prestasi Tingkat Jawa Barat pada tanggal 13 April 2019 lalu di Ciwalk yang diadakan oleh Yamaha, diantaranya Best aktris, Best Directore, Best Audio Mixing dan Juara ke 3 kabaret tingkat Jawa Barat.
Selain itu, pada tanggal 7 April 2019, SMA Pasundan 2 Bandung juga meraih juga meraih prestasi Best aktris, Best Directore, Best Audio Mixing dan Juara ke 3 kabaret tingkat Jawa Barat yang diadakan oleh FISIP UNPAR dalam event paranor 2019 di Dago Tea House.
Pembina teater kabaret SMA Pasundan 2 Bandung, Hamdani Priyatna atau Dani mengungkapkan bahwa bukan hanya kali ini saja Kabaret SMA Pasundan 2 Bandung meraih juara, sebelumnya pada tahun 2013 hingga 2018 lalu juga meraih prestasi juara di tingkat Jawa Barat.
Dalam kabaret yang perankan beberapa waktu mengambil tema “Anti korupsi dengan judul Tabiat dimana memerankan tentang bagaimana peran orang tua dalam mendidik anaknya. Dalam waktu 22 menit, dan diperankan oleh 28 orang.
“Ada nilai pendidikan bahwa sejak dini anak harus tahu bahwa korupsi itu tidak baik, contoh terkecil dari mengembalikan uang jajan yang diberikan orang tua jika berlebih,” terangnya.
Dani melanjutkan bahwa skenarionya bercerita tentang seorang anak yang sangat tertekan dengan kondisi orang tua, karena lebih memberikan perhatian pada pekerjaan ketimbang memberikan pendidikan moral kepada anaknya. Hanya memberikan uang pada sang anak untuk menyelesaikan berbagai hal padahal uang tersebut hasil korupsi.
“Suatu malam sang ayah bermimpi tentang perbuatan buruknya baik dalam korupsi maupun mendidik anak, dari sana dia sadar tentang perbuatannya,” tambahnya.
Pengajar kabaret di SMA Pasundan 2 Bandung, sejak tahun 2008 ini juga mengungkapkan bahwa kabaret di SMA Pasundan 2 Bandung akan terus ditingkatkan, karena selain prestasi juga memiliki beragam hal positif.
“Dengan kabaret anak akan lebih memiliki sisi positif dan kreatif, berpikir secara imajinatif, nyata, motivasi anak lebih bertambah, semakin berani dan percaya diri,” tandasnya.
Selain itu, dalam kabaret anak-anak pun dapat mempelajari lebih banyak hal seperti amanat dan makna yang merekanperankan juga mengetahui lebih dalam tentang legenda dan budaya, seperti Malin Kundang, Ken arok, dan lain sebagainya.
“Juara adalah bonus, namun yang terpenting falam kabaret adalah bagaimana memberikan motivasi dan mengeluarkan keterampilan berakting anak-anak, dan siapa tahu hal itu menjadi bakat dan pendukung profesi mereka ke depan,” pungkasnya. (Tan)