BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kompetisi Liga 1 2020 diputuskan akan kembali bergulir Oktober mendatang. Namun, tak akan ada degradasi seperti selayaknya kompetisi karena liga berlangsung dalam keadaan force major atau darurat.
Kapten Persib Bandung Supardi Nasir angkat suara menanggapi hal itu. Ia memandang harusnya promosi dan degradasi tetap diadakan.
Sebab, degradasi dan promosi jadi salah satu pemacu agar setiap tim termotivasi menampilkan performa terbaik. Iklim persaingan ketat pun bakal tercipta di lapangan yang membumbui laga.
“Sebenarnya kurang pas saja persaingan tanpa degradasi. Seperti tidak adil, daya pemikatnya kurang,” kata Supardi.
Ia pun memprediksi akan banyak tim bermain mencari aman. Persaingan ketat hanya akan terjadi di antara beberapa tim yang berpeluang menjadi juara.
Sedangkan tim papan tengah dan papan bawah bakal lebih ‘leha-leha’. Sebab, apapun hasil akhir kompetisi tak akan berdampak signifikan selain hanya menentukan posisi. Bahkan, tim papan bawah tak akan dihantui ketakutan terdegradasi.
Hal itu berbeda jika kompetisi digelar dengan sistem degradasi dan promosi. Tim Liga 1 akan berjuang mati-matian demi juara dan terhindar dari degradasi. Tim Liga 2 pun bakal berjuang ekstra keras agar bisa promosi ke kasta tertinggi.
“Kalau ada degradasi, semua bersaing (demi bisa juara dan terhindar degradasi), tengah-tengahnya deg-degan (khawatir degradasi),” jelas Supardi.
Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa atas kebijakan tersebut. Sebab, Supardi hanya sebatas pemain yang tak punya kemampuan mengambil kebijakan di kompetisi.
“Ini kebijakan dari pusat dan ini menyangkut force major atau corona ini, enggak tahu pertimbangannya (kenapa diambil kebijakan tanpa degradasi). Tapi, kalau jawaban pribadi, harusnya ada degradasi, namanya juga kompetisi,” tandas Supardi. (ors)