SUMEDANG, PASJABAR.COM – Kirab Mahkota Binokasih dan Panji – panji Keratok Kerajaan Sumedang Larang, menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mengajak warga Sumedang mempelajari histori tentang Sumedang.
Hal tersebut diungkapkan Sekda Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman disela pelaksanaan Kirab, di Sumedang, Minggu (21/4/2019).
“Kirab ini diharapkan bukan hanya sebagai tontotan semata, namun juga bisa menjadi motivasi dan menginspirasi warga Sumedang. Terutama untuk mempelajari nilai histori Sumedang,” tuturnya, kepada Pasjabar.
Dikatakannya, hal itu sangat penting karena kerjaan Sumedang menjadi salah satu tuntutan dan spirit bagi warga Sumedang juga modal utama untuk pembangunan daerahnya. “Ini salah satu modal utama untuk pembangunan karakter warga Sumedang,” tuturnya.
Kegiatan Kirab Mahkota Binokasih dan Panji – panji Keratok Kerajaan Sumedang Larang, menjadi salah satu bagian dari peringatan HUT Sumedang ke 441, yang diikuti seniman dan budayawan dari berbagai komunitas juga warga.
Mengawali kirab panji dihadiri oleh sekitar 100 orang terdiri dari elemen seniman dan budayawan serta intansi, dinas dan tokoh masyarakat. Adapun kirab panji akan menempuh rute Darmaraja-Cisitu- Situraja- Ganeas kemudian Sumedang kota. (*)