BANDUNG, PASJABAR.COM – Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari, memprediksi jika arus mudik di Jawa Barat akan terjadi sekitar H-5 atau sekitar tanggal 31 Mei.
Hal tersebut diungkapkannya, dalam Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Tahun 2019 Bidang Lalu Lintas bersama Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (7/5/2019).
“Sampai saat ini H-28 secara umum kami sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk persiapan angkutan Lebaran 2019. Tetapi di sisa waktu sampai H-7 nanti, kami masih melakukan persiapan dan penyempurnaan terkait dengan posko, fasilitas lalu lintas, rambu-rambu, dan lainnya sedang kami siapkan,” kata Hery.
Hery menyatakan, puncak arus mudik tahun ini diperkirakan akan terjadi pada H-5 atau 31 Mei 2019, dan puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada H+3 atau 9 Juni 2019.
Ia menyebutkan, berdasarkan data Badan Litbang Kementerian Perhubungan (Balitbanghub) kebutuhan kendaraan untuk mudik tahun ini diprediksi meningkat 10-12 persen. Namun jumlah armada di Jabar sudah mencukupi.
“Tetapi sarananya sudah mencukupi baik bus, kereta api — karena sebagian besar juga ada yang pakai mobil pribadi. Itu sudah mencukupi, tinggal sekarang isunya adalah bagaimana menjaga keselamatan dan kelancaran selama arus mudik dan arus balik,” jelas Hery.
Ketersediaan angkutan Lebaran 2019 di Jabar mencakup armada di terminal, bandara, pelabuhan, dermaga, dan stasiun kereta api. Rinciannya bus Antar Kota Antara Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) 4.200 unit dengan estimasi 63.404 penumpang per hari.
Sementara kereta api 164 rangkaian KA dengan 67.010 penumpang/hari, angkutan udara 66 penerbangan (11.272 penumpang/hari), serta ASDP dengan 953 unit kapal dengan 16.224 penumpang/hari.
Jumlah rumah tangga mudik Jabodetabek diprediksi berjumlah 3.545.458 KK, dengan pemudik berjumlah 14.901.468 atau 44,1 persen dari total jumlah penduduk di Jabodetabek.
Provinsi tujuan mudik adalah Jawa Tengah sebanyak 5.615.408 orang (37,68 persen), Jawa Barat 3.709.049 orang (24,89 psersen), dan Jawa Timur sebanyak 1.660.625 orang (11,14 persen).
Sementara moda terbanyak yang akan digunakan adalah bus untuk melayani pemudik sebanyak 4.459.690 orang (30 persen), mobil pribadi 4.300.346 orang (28,9 persen), kereta api 2.459.690 orang (16,7 persen), pesawat terbang 1.411.051 orang (9,5 persen), dan sepeda motor sebanyak 942.621 orang (6,3 persen).
Jumlah rumah tangga mudik Jabodetabek diprediksi berjumlah 3.545.458 KK, dengan pemudik berjumlah 14.901.468 atau 44,1 persen dari total jumlah penduduk di Jabodetabek.
Provinsi tujuan mudik adalah Jawa Tengah sebanyak 5.615.408 orang (37,68 persen), Jawa Barat 3.709.049 orang (24,89 psersen), dan Jawa Timur sebanyak 1.660.625 orang (11,14 persen). Sementara moda terbanyak yang akan digunakan adalah bus untuk melayani pemudik sebanyak 4.459.690 orang (30 persen), mobil pribadi 4.300.346 orang (28,9 persen), kereta api 2.459.690 orang (16,7 persen), pesawat terbang 1.411.051 orang (9,5 persen), dan sepeda motor sebanyak 942.621 orang (6,3 persen). (*/tie)