BANDUNG, PASJABAR.COM–Setelah melalui proses panjang, akhirnya terjadi kesepakatan antara Kodam III Siliwangi dengan PT Kereta Cepat Indonesia China atau PT KCIC. Berdasarkan keputusan menteri keuangan, PT KCIC menganti lahan seluas 2,7 hektar di Brigif 15 Kujang II kodam III Siliwangi, yang terkena dampak pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung di lahan pinggiran tol Cipularang mulai KM 141, di ganti lahan seluas 210 hektar di Garut Selatan.
Kesepakatan telah ditandatangani bersama oleh Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono dengan direktur PT KCIC Chandra Dwi Putra, di hotel Arya Duta, Jumat (6/07/2019).
Selain mendapat ganti lahan seluas 210 hektar di Garut Selatan, PT KCIC juga membangun 2 kolam renang bertaraf internasional di dua lokasi milik Kodam III Siliwangi di Pangalengan, Kabupaten Bandung dan Cirebon.
Dari kesepakatan tersebut jika di nilai dengan uang, hasil laporan aset negara dari kementerian keuangan nilai aset Brigif 15 Kujang II senilai 135 milliar, sedangkan ganti lahan yang diberikan PT KCIC senilai 144 milliar.
Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Tri Soewandono menilai kesepakatan tukar lahan ini menguntungkan bagi TNI. Tetapi bukan urusan untung rugi, kesepakatan ini yang menjadi tujuan utama adalah membantu program pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat kebutuhan transportasi yakni kereta cepat Jakarta-Bandung. ” Niat utama adalah mendukung program pemerintah pusat, karena kereta cepat ini merupakan pelayanan untuk masyarakat sehingga Jakarta-Bandung atau Bandung-Jakarta bisa ditempuh hanya 35 menit, ini jelas kami mendukung, ” tegas Pangdam.
Pangdam juga menegaskan jika lahan ganti seluas 210 hektar di Garut Selatan rencana akan dijadikan latihan tempur, bahkan dengan lahan seluas itu diperkirakan bisa membuat 2 batalyon markas. Sedangkan 2 kolam renang akan bisa digunakan masyarakat.
Sementara itu, direktur PT KCIC, Chandra Dwi Putra menjelaskan dengan pertukaran lahan ini telah membantu kelancaran pembangunan kereta cepat. Saat ini pembangunan kereta cepat sudah mencapai 23 persen. ” Bila semua bisa lancar seperti ini, target selesai proyek kereta cepat tahun 2021 bisa tercapai, ” katanya.
Chandra juga menegaskan jika aset yang dipakai PT KCIC termasuk lahan Brigif ini, akan di kembalikan lagi menjadi aset negara setelah 50 tahun. ” Karena PT KCIC kepemilikannya hanya selama 50 tahun, setelah 50 tahun semua di kembalikan kepada negara Indonesia, ” jelas Chandra. (Jbe)