BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMP Pasundan 1 Bandung melakukan cara yang unik, yakni dengan menulis mushaf Al-Qur’an selama 45 menit pada pukul 07:00-07:45 WIB selama tiga hari pada tanggal Selasa-Kamis (16-18/7/2019).
Kepala SMP Pasundan 1 Bandung, Nana Mulyana, S.Pd., M.Si. mengungkapkan jika kegiatan terebut memiliki tujuan untuk membangun generasi qur’ani.
“Salah satu implementasinyaadalah saat MPLS 2019 ini, yaitu seluruh civitas sekolah guru, bagian administrasi, OSIS, panitia penyelenggara bersama 224 siswa baru dan orang tua siswa menulis mushaf Al-Qur’an selama 45 menit pada pukul 07:00-07:45 WIB selama tiga hari,” tuturnya kepda Pasjabar, Rabu (17/7/2019).
Nana mengungkapkan bahwa kegiatan menulis mushaf Al-qur’an pada saat MPLS ini merupakan program pertama kali di SMP Pasundan 1 Bandung.
“Yayasan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasundan fokus untuk mengembangan nilai-nilai keislaman, salah satunya adalah dengan menulis dan membaca Al-qur’an seperti yang dilaksanakan pada saat ini,” terangnya.
Dengan cinta pada Al-qur’an, dapat menjadi nilai-nilai dasar yang membuat anak-anak semakin baik dalam mengembangkan berbagai macam kompetensi baik di bidang akademis maupun non akademis.
Adapun rangakaian acara pada MPLS Padundan 1 Bandung dimulai dengan penulisan mushaf Al-Qur’an, pembukaan dengan mempertunjukan tari budaya, paskibra dan pembinaan.
“Pada hari kedua siswa diperkenalkan dengan berbagai macam ektrakulikuler agar mereka bisa termotivasi untuk meningkatkan minat dan bakat yng sudah dimiliki lewat kegiatan ektrakulikuler saat nanti bersekolah,” jelasnya.
Di hari ketiga, Penutupan MPLS diisi dengan peluncuran roket air agar lebih kreatif dan berkesan.
“Dalam MPLS ini siswa pun diwajibkan membawa bekal nasi masing-masing agar tidak jajan diluar,” ucapnya.
Nana menambahkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan adalah upaya untuk membentuk anak-anak yang aktif, kreatif, inovatif, cerdas dan unggul. Ditopang dengan agama, budaya dan ilmu.
“Saat ini pun SMP Pasundan 1 Bandung tengah mengembangkan pendidikan berbasis digital, dimana hampir seluruh proses pembelajaran menggunakan laptop atau android selain memanfaatkan teknologi juga mengeliminasi Penggunaan gawai yang tidak baik,” jelasnya.
Guru-guru di SMP Pasundan 1 Bandung pun mengajar dengan merangkum materi ajar yang dimasukan ke dalam server dalam bentuk power point, untuk kemudian didiskusikan bersama siswa agar lebih efektif dan efisien.
“Saya pun berharap bahwa SMP Pasundan 1 Bandung akan semakin maju, melahirkan siswa-siswi yang terampil, berprestasi dan berahlak mulia,” pungkasnya. (Tan)