BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Rektor Universitas Islam (Unisba) Bandung, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengakui jika tahun ini jumlah wisudawan di Unisba membludak. Bahkan pihak Unisba mengaku kewalahan dan akhirnya membaginya kedalam tiga sesi Wisuda.
“Tahun ini memang jumlahnya banyak sekali, bahkan ini yang sedang kami pikirkan. Apakah wisudah nanti dilaksanakan tiga gelombang untuk kenyamanan itu yang sedang kami kaji ulang. Namun dengan melihat membludaknya lulusan, ini menunjukan bahwa proses belajar mengajar di Unisba berjalan baik dengan tanpa mengurangi kualitas, karena kami memang menjaga kompeten dan berakhlakul karimah,” ujar Edi, yang ditemui usai pelantikan wisudan Unisba di Aula Unisba, Sabtu (24/8/2019).
Pada wisuda kali ini, Unisba melantik 1.359 orang sarjana, magister, dan doktor, Pelantikan Sarjana dilakukan tiga sesi. Dua sesi dilaksanakan pada hari Sabtu, yakni pukul 07.30 – 11.00 WIB untuk lulusan Fakultas Syariah, Dakwah, Tarbiyah dan Keguruan, Hukum, dan Pascasarjana. Kemudian siang hari, pukul 13.00 – 15.30 WIB dilangsungkan pelantikan lulusan Fakultas Psikologi, Kedokteran, dan Ilmu Komunikasi. Sementara pada Minggu berlangsung pelantikan Pukul 07.30 – 11.00 WIB untuk lulusan MIPA, Teknik , dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Edi menyebutkan jika di Revolusi Industri 4.0 ini membuat tantangan para sarjana semakin berat, “Lapangan kerja juga sekarang agak sulit, jika kita tidak bisa menyiasati bidang insustri dan IPTEK, sehingga itu pentingnya ada lembaga profesi dan sertifkasi, karena dengan surat keterangan pendamping ijazah program doktor sebanyak 13 orang.
Sementara itu, dakam pelantikan tersebut lulusan terbaik diraih Dinnanda Yussepina Wulansari dari Fakultas MIPA dari program Sarjana dengan IPK 3,98. Sedangkan tercepat diraih Alifia Erianti dari prodi ManajemenFakultas Ekonomi dan Bisnis dengan masa studi 3 Tahun 4 Bulan 21 Hari. Sedangkan lulusan termuda yakni Muhamad Adnan dari Prodi Manajemen dari Fakultas Ekonomu dan Bisnis yang lulus di usia 20 Tahun 11 Bulan 21 Hari.
Selain itu Edi juga menyampaikan kebangaannya, karena Unisba bisa berada di peringat 44 rangking perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dari tahun sebelumnya yang berada di posisi 71.
“Saya sebetulnya menargetkan rangkin 40 namun, itu tetap menunjukan jika peningkatan Unisba cukup pesat dan beberapa yang bolong tahun lalu sudah mulai kita tutupi. Beberapa kekurangan seperti prestasi mahasiswa dan juga jurnal sudah mulai kita kerjakan,” terangnya.
Edi berharap tahun depan Unisba bisa meraih prestasi terbaik dari tahun ini, dengan meningkatkan berbagai kriteria penilaian seperti kecepatan lulusan bekerja, prestasi mahasiswa dikancah nasional dan internasional serta jurnal yang dipublikasi baik nasional terutama internasional. (tie)