BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Persib Bandung akan menjamu Barito Putera di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada Minggu (24/11/2019). Yang menarik dari laga ini jelas sosok Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman.
Bagi Bobotoh, Djanur mendapat tempat tersendiri di hati mereka. Sebab, ia adalah legenda hidup Persib yang pernah mengantar ‘Maung Bandung’ juara saat menjadi pemain, asisten pelatih, dan pelatih.
Tapi, pria asal Majalengka itu selalu bersikap profesional. Saat melatih tim lain dan menghadapi Persib, ia seolah selalu berusaha membuktikan kapasitasnya. Berkali-kali ia mampu membawa timnya mengalahkan Persib.
Dari enam kali pertemuan Djanur dengan Persib di dua klub berbeda, hasil manis lebih mendominasi. Dari lima laga, Djanur sukses membungkus empat kemenangan. Satu di antaranya saat melatih PSMS Medan dengan skor 2-0 di Piala Presiden 2018 di Bandung.
Sedangkan tiga kemenangan lainnya diraih saat melatih Persebaya, masing-masing dengan skor 4-1 (Liga 1 2018), 3-2 (Piala Presiden 2019), dan 4-0 (Liga 1-2019). Satu-satunya kemenangan Persib atas tim asuhan Djanur adalah skor 3-0 melawan PSMS di Medan pada Liga 1 2018.
Kini, Djanur akan kembali menghadapi Persib dengan Barito Putera sebagai tim asuhannya. Bukan tidak mungkin, ia akan kembali melanjutkan catatan positif atas tim yang membesarkan namanya.
Apalagi, Barito Putera memiliki kekuatan cukup mumpuni. Hadirnya Djanur sebagai pelatih baru pun memberi warna tersendiri. Ia mampu memadukan kekuatan individu pemain menjadi sebuah kesatuan yang apik saat berlaga.
Tapi, pelatih Robert Rene Alberts tidak gusar dengan catatan manis Djanur atas Persib. Ia menandang justru saat ini adalah waktu yang tepat untuk mencoba memperbaiki rekor buruk Persib melawan Djanur.
“Saya tidak melihat tentang (rekor manis Djanur) itu, tapi ini waktunya untuk mengubah hal itu,” kata Robert.
Persiapan pun terus dilakukan Robert bersama anak asuhnya. Ia berharap semua program latihan yang dijalankan bisa berbuah hasil manis saat pertandingan nanti. Dalam dua hari terakhir, latihan pun digelar dengan intesitas tinggi.
Tapi, dalam latihan, ia tetap harus mengedapankan kewaspadaan. Sebab, Persib berlatih di bawah cuaca terik. Jika tak diantisipasi dengan baik, hal itu dikhawatirkan berdampak buruk pada pemain.
“Kita harus hati-hati latihan karena kita lebih banyak melatih ke kekuatan dan lumayan keras. Jadi kita harus lebih hati-hati,” jelas Robert. (ors)