BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Persib Bandung di era pelatih Djadjang ‘Djanur’ Nurdjaman sempat dicibir dengan permainan mapay gawir. Istilah ini muncul karena Persib saat itu sangat mengandalkan serangan dari sektor sayap.
Gaya bermain seperti ini sebenarnya sudah memberi bukti sahih dengan keluarnya Persib sebagai juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015. Tapi, gaya bermain itu kemudian berhasil dipatahkan banyak pelatih yang berujung didepaknya Djanur dari Persib.
Meski sudah ditinggalkan Djanur, gaya mapay gawir ternyata tetap menjadi ciri khas Persib, termasuk di era Robert Rene Alberts saat ini. Bahkan, mapay gawir itu akhirnya dibuat mati kutu oleh Djanur yang kini melatih Barito Putera.
Hasilnya, skor 0-0 didapatkan saat Persib dan Barito bersua di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (24/11/2019). Mematikan gaya mapay gawir jadi kunci sukses Djanur.
“Betul, secara tactical kami mematikan beberapa pemain yang jadi inspirator serangan dari mereka (Persib), terutama kiri-kanan Febri-Frets. Dari situ sebetulnya mapay gawir juga sih,” kata Djanur.
Meski begitu, diakuinya ada variasi serangan yang dilakukan Persib. Usai mentok dengan gaya mapay gawir, Persib sempat mencoba beberapa serangan dari sektor tengah. “Tapi masih bisa dibaca pemain belakang kami,” ungkapnya.
Selain sukses menghancurkan mgaya mapay gawir, ada faktor kunci lain yang membuat permainan Persib akhirnya tak berkembang. Beberapa pemain Persib yang mayoritas sempat dilatih Djanur dimatikan pergerakannya, seperti Supardi Nasir, Abdul Aziz, serta tentunya Frets Butuan dan Febri Hariyadi.
“(Hampir) semuanya anak buah saya, sangat hapal betul (cara mematikan permainan mereka). Yang bukan anak buah saya hanya asingnya saja tiga orang, kecuali Ardi yang belum dengan saya. Mereka tampil bagus kok, tapi saya bisa handle dan tahu kemampuan mereka semua. Sehingga lumayan berdampak juga,” jelasnya.
Permainan yang diperagakan juga bukan hal instan. Sebab, Djanur benar-benar mempersiapkan timnya untuk menghadapi Persib.
Jauh-jauh hari sebelum bertanding, ia sudah mempelajari kekuatan Persib saat ini. Berbagai skema dalam latihan pun sudah dimatangkan dan hasilnya berdampak positif. (ors)