BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat mengadakan penyerahan kontrak kerja bagi alumni pelatihan calon pekerja migran Indonesia Angkatan VI dan VII pada Kamis (28/11/2019) di Aula Balai Latihan Kerja Pekerja Migran Indonesia, Jalan Soekarno Hatta No 584 Kota Bandung.
Kepala BLK PMI Disnakertrans Jabar, Teguh Khasbudi mengungkapkan bahwa pelatihan berbasis penempatan ini diikuti oleh 20 orang dari setiap angkatan, yang dilaksanakan selama 21 hari, dimana para peserta akan ditempatkan di negara Jepang dalam bidang manufaktur.
“Acara ini adalah penutupan angkatan terakhir sepanjang tahun 2019, dimana total sudah ada 140 orang yang dilatih. Mereka langsung mendapatkan kontrak kerja, dan diberikan pembinaan serta kemampuan berbahasa bahasa sesuai standarisasi dilengkapi buku tabungan BJB, pemberian dari provinsi Jawa Barat,” terangnya dalam sambutan.
Teguh menambahkan bahwa para peserta yang mengikuti kegiatan berasal dari Provinsi Jawa Barat meliputi Garut, Indramayu, Ciamis, Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Majalengka, Sukabumi, Subang, Tasikmalaya dan Bogor.
“Kegiatan ini adalah upaya dari provinsi Jawa Barat dalam melatih Tenaga kerja Jawa Barat yang berkompetensi sehingga peserta akan memiliki jabatan atau posisi yang sesuai saat bekerja di luar negeri,” jelasnya.
Teguh juga menambahkan bahwa peserta merupakan para pahlawan bangsa dan duta bangsa Indonesia.
“Pada tahun 2020 mendatang pemerintah akan membangun Jabar Migran Service Center, dimana diharapkan kedepannya akan menjadi gedung kebangaan untuk kita semua dalam pelayanan yang optimal kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, Agus Bachtiar menyampaikan kepada para peserta bahwa perlu bersyukur dapat memiliki kesempatan untuk berkatih dan ditempatkan, Membawa nama bangsa dan Jawa barat. Dapat menyongsong pekerjaan baru dan menghasilkan hal yang memuaskan sehingga mengangkat ekonomi dan keluarga.
“Program ini juga merupakan upaya untuk mengurangi pengangguran, dimana tidak seimbangnya antara pekerja dan lapangan kerja. Sehingga program migram juara yang merupakan kerja keras dengan stake holder memberi lebih banyak kesempatan yang luas kepada masyarakat Jawa Barat untuk bekerja di luar negeri, karena peluangnya masih terbuka lebar,” tandasnya.
Dengan pelatihan selama 21 hari, lanjut Agus peserta sudah siap untuk menerapkan ilmunya yang sudah dipelajari . Menjalankan dengan baik tugas dan perannya di perusahaan yang ada di Jepang.
“Kami berharap bahwa para peserta yang diberangkatkan ke Jepang akan sukses disana, tidak mengecewakan Jawa Barat dan Indonesia,” jelasnya.
Usai sambutan para peserta pun melakukan penyematan pin, serah terima tabungan, kontrak kerja, tiket pesawat, serta visa dan passpor, diakhiri dengan pembacaan ikrar alumni pekerja Migran Indonesia. (Tan)