BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Mengekspresikan dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan yang positif menjadi hal yang tak pernah lepas dari Nadia Agustin Harfiani yang akrab disapa “Nanad” atau “Nadia”.
Gadis yang lahir di Bandung, 6 Agustus 1998 ini pun saat SD adalah seorang atletik dan pernah menjadi juara 2 atletik (lari) se bandung raya, selanjutnya menjadi juara 3 estafet tingkat Jawa Barat.
Saat SMP, Nadia pun mengikuti ekstrakulikulier basket hingga pernah meraih juara harapan 1 dan pemain terbaik. dan saat SMA ia pun mengikuti ekstrakulikuler cheerleader dam meraih juara 2 tingkat Jawa Barat.
“Sejak kecil saya juga sudah bergelut didunia photoshoot atau modeling, bahkan portofolionya pernah masuk koran dan majalah cilik. Namun seiring berjalannya waktu dunia tersebut tidak saya lanjutkan. dan ketika menginjak remaja saya pun menyadari bahwa ternyata hal tersebut menjadi hobi saya hingga saat ini, pun hobi tersebut memberikan manfaat untuk saya,” tandas pemilik tinggi badan 158 CM.
Disamping itu, penfavorit warna navy, army dan maroon ini pun berkata bahwa ia juga memiliki hobi travelling karena seperti yang dikatakan Soe Hok Gie bahwa “Seseorang dapat mencintai sesuatu dengan sehat ketika ia mengenal obyeknya, mencintai Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal indonesia bersama rakyatnya dari dekat” oleh sebab itu, Nadia gemar travelling.
“Selain itu saya juga sangat senang dengan kuliner, mencoba makanan-makanan khas Indonesia,” jelas penggemar berat seafood ini.
Kedepannya Nadia pun berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi, berkontribusi dan memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar sebab menurutnya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat bagi sekitarnya.
“Adapun motto hidup saya adalah “if they could, why i couldn’t” motto tersebut yang menjadi pengingat ketika saya merasa akan menyerah dalam menghadapi sesuatu,” ulasnya.
Adapun untuk cita-cita kedepan, Nadia berkata bahwa ia ingin menjadi professional manager di perusahaan multinasional, sebab dengan menjadi bagian dari perusahaan multinasional dan mendudukan posisi strategis menjadikannya dapat mengambil kebijakan bagi kemajuan perusahaan.
“Untuk kesibukan saya saat ini adalah berorganisasi, mengikuti kegiatan duta kampus, photoshoot, menjadi instruktur lab dan sedang menyusun tugas akhir,” terang mahasiswi tingkat akhir di UNPAS Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Manajemen.
Mengenai tokoh idola, Nadia berkata bahwa ia mengagumi Baharudin Jusup Habibie, karena gagasan dan pemikirannya memberikan kemajuan pesat bagi industri pesawat di dunia.
“Untuk sosok yang menginspirasi saya adalah Mama dan Papa. Mama dengan kesabarannya, kesederhanaannya dan kelembutannya mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Sementara Papa yang dengan kerja kerasnya, ketegasannya, mampu menghidupi keluarga dengan layak dan papa juga selalu mengajarkan anak-anaknya untuk mendapatkan sesuatu atas usahanya sendiri. didikan itu yang sampai saat ini membentuk saya menjadi pribadi yang mandiri,” tandas anak ketiga dari empat bersaudara.
Berbicara makna hidup, Nadia berkata bahwa hidup baginya adalah saya bagaimana memberikan kebermanfaatan bagi orang sekitar karena baginya kesepian sejati adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial.
“Adapun hal yang membuat saya terus bertahan dengan apapun kondisi dan masalah yang ada adalah orang tua, bagaimana harus selalu bersyukur atas apa yang tuhan berikan, memberikan kontribusi terbaik dimanapun aku berada dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi sesuatu,” pungkasnya penuh semangat. (Tan)