BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Majelis Taklim Paguyuban Pasundan DKM Al Asrori mengadakan tausiyah dan tarbiyah muslimah sunda dengan tema cantik di hari pernikahan sehat bathiniah menjadi ratu keluarga pada Senin (3/2/2020) di Gedung Mandalasaba dr Djoenjoenan Lt 5 Gedung Pascasarjana Universitas Pasundan, Jalan Sumatera No 41 Bandung.
Acara yang didukung oleh Lembaga Kursus Pelatihan Mei dan Wardah ini pun hadiri langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof. Dr. HM. Didi Turmudzi, M.Si., dan diisi oleh Ustadz H. Dudi Muttaqin, Wakil Dekan II fakultas Kedokteran, dr. H. Alma Lucyati M.Kes,M.Si M.H.Kes, Ketua MT paguyuban Pasundan dra. Mira Rosana Gnagey M.Pd serta Asesor Kompetensi Tata Rias, Delis Lela Haryani S.Pd.
Ketua Majelis Taklim Paguyuban Pasundan sekaligus dosen FISIP UNPAS, dra. Mira Rosana Gnagey M.Pd mengungkapkan bahwa acara ini dihadiri oleh Internal rektorat dekanat semua prodi dan fakultas UNPAS, karyawan LPDB, BMT, kenotariatan, pascasarjana, Majelis Taklim Al muslimun, Kelompok Kerja Masjelis Taklim (KKMT) Kota Bandung, Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM), SMA Pasundan Banjaran, Katalia gabungan perias Kabupaten Bandung dan lainnya.
Disamping tausiyah hadir pula fashion show pengantin sunda, bazzar dan penampilan dari Nara Anumila serta doorprize berupa umrah.
“Kami mengambil tema ini karena di lingkungan keluarga Paguyuban Pasundan saat ini banyak perempuan yang memasuki jenjang pernikahan dan acara ini adalah upaya pembekalan bagaimana mempertahankan pernikahan, bagaimana seorang perempuan dapat mempersiapkan mental, karena dari keluarga yang baik akan menghasilkan generasi yang baik,” terangnya.
Mira melanjutkan bahwa dalam kegiatan ini mengangkat pernikahan adat sunda dimana pakaian pengantin laki-laki dan perempuan yang begitu indah memiliki nilai yang dalam dan hal ini perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada anak-anak muda millenial.
“Nilai-nilai yang ditampilkan dalam pakaian adat sunda adalah jati diri sunda, dan saat kita mengapesiasi dan menjaga budaya ini akan memberikan dampak yang luar biasa baik dari sisi ekonomi, pendidikan, budaya maupun agama,” ulasnya.
Dalam acara ini ditampilkan pula dua pasang pengantin dari pasangan pengantin sunda siger dan pengantin sunda modern untuk memberikan inspirasi dan informasi mengenai pakaian dan maknanya bahwa pengantin sunda tidak hanya cantik diluar akan tetapi juga cantik dari dalam.
“Ulasan mengenai pakaian pengantin sunda ini juga menerapkan nilai budaya sunda dan islam. Sehingga nilai agama dan budaya dapat berpadu,”tambahnya.
Mira berharap bahwa kedepannya para peserta akan terinspirasi dalam menjaga budaya dan menjadi potensi UKM di Paguyuban Pasundan dalam bidang pernikahan, dapat meningkatkan kekayaan, kretifitas budaya sunda hingga dapat mencapai karakter yang nyunda, nyantri dan nyakola.
“Semoga kedepannya kami dapat konsisten selama tiga bulan sekali mengadakan acara mejelis seperti ini, untuk bersama sama menyadari nilai kearifan lokal dalam setiap unsur budaya yang kita miliki dan tetap menjaga nilai-nilai agama,” pungkasnya. (Tan)