Categories: PASBANDUNG

Kematian Akibat COVID-19 tak Sebanyak Mers CoV dan Flu Burung

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM Masyarakat dihebohkan dengan fenomena virus corona alias COVID-19. Apalagi, baru-baru ini diumumkan ada dua pasien asal Depok yang dinyatakan positif terjangkit virus tersebut.

Tapi, di balik kekhawatiran masyarakat itu, ada hal yag tak begitu diperhatikan. COVID-19 dipandang sebagai penyakit ekstra dahsyat. Padahal, COVID-19 tak sedahsyat yang dikhawatirkan orang-orang.

Buktinya, meski berbahaya, mereka yang meninggal akibat virus ini tergolong sedikit. Bahkan, jumlahnya tak mencapai 5 persen dari keseluruhan jumlah kasus yang terjangkit virus corona.

“Angka kematian (akibat) dari COVID-19 ini diperkirakan 2 persen,” kata Wakil Ketua Tim Infeksi Khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Anggraeni Alam dalam Webinar RSHS tentang COVID-19 di RSHS, Kota Bandung, Kamis (5/3/2020).

Kenapa angka mortaliti allias kematian akibat COVID-19 ini dikatakan sedikit? Itu karena jika dibandingkan dengan penyakit lain yang hampir sejenis dan sempat menghebohkan dunia, COVID-19 jauh lebih rendah.

“Bila dibandingkan, sebenarnya angka kematian dari COVID-19 ini yang diperkirakan 2 persen ini jauh di bawah MERS CoV, itu (angka kematian akibat MERS CoV) angkanya lebih dari 30 persen,” jelas Anggraeni.

Bahkan, ada penyakit lain yang heboh beberapa tahun lalu dan jauh lebih berbahaya, yaitu flu burung alias avian influenza. Bahkan, RSHS pernah merawat beberapa pasien flu burung sebagai rujukan nasional.

“RSHS pernah merawat pasien flu burung, ini angka kematiannya sampai 50:50,” ucapnya.

Meski begitu, bukan berarti masyarakat bisa tenang-tenang saja dengan COVID-19. Kewaspadaan tetap perlu dilakukan, tapi jangan sampai khawatir berlebihan. Bentuk kekhawatiran itu salah satunya membeli masker dalam jumlah banyak.

Sebab, penggunaan masker hanya direkomendasikan bagi mereka yang sedang sakit, terutama flu dan batuk. Selain itu, masker hanya direkomendasikan untuk dipakai petugas medis di tempat pelayanan kesehatan dan orang yang merawat orang sakit.

Pola hidup bersih dan sehat (PHBS) tetap jadi senjata utama untuk mencegah tertular COVID-19. Sementara jika baru pulang dari negara terdampak virus corona, baru berinteraksi dengan orang terkonfirmasi positif terjangkit corona, sebaiknya segera melapor ke pusat layanan kesehatan dan memeriksakan kesehatan. (ors)

admin

Recent Posts

Produk Fesyen Ulos Diserbu Atlet di PON Aceh-Sumut 2024

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Produk fesyen berbahan dasar ulos menjadi salah satu oleh-oleh yang paling diminati…

47 menit ago

Program PKM FKIP Unpas: Pemberdayaan Perempuan Melalui Hidroponik

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Program pemberdayaan perempuan melalui pertanian hidroponik telah dilaksanakan di Kampung Munjul, Desa…

2 jam ago

Diserbu Bobotoh Henhen Tutup Kolom Komentar Instagramnya

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Buntut insiden intimidasi yang diduga dilakukan beberapa beberapa pemain Persib kepada bobotoh,…

2 jam ago

5.000 Umat Muslim Bandung Gelar Aksi Bela Palestina

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Lebih dari 5.000 umat Muslim di Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa…

3 jam ago

372 Mahasiswa Magister dan Doktor Pascasarjana Unpas Ikuti Matrikulasi

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Sebanyak 372 mahasiswa program Doktor dan Magister Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) mengikuti…

3 jam ago

Persib Diguncang Kabar Pemain Intimidasi Bobotoh

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kabar tak sedap datang dari Persib Bandung. Beredar kabar pemain Persib ada…

4 jam ago