BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sensus penduduk (SP) dengan sistem online sudah dilakukan sejak 15 Februari -31 Maret 2020.
“Hingga sekarang sudah 9,23 % warga yang mengikuti sensus secara online. Dari target 47% dari 770.360 jumlah kepala keluarga (KK) di Kota Bandung,” kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Aris Budiyanto, kepada wartawan, Selasa (17/3/2020).
Aris mengatakan, dari warga yang sudah melakukan pengisian data secara online, ada yang sudah clean dan ada yang belum.
Yang dimaksud sudah clean adalah, semua data sudah lengkap. Sementara yang belum clean bisa karena ada datang yang belum diisi karena tidak tau datanya atau salah data.
“Untuk yang datanya belum lengkap, maka akan kami lengkapi secara offline. Bersamaan dengan waktu sesnsus secara wawancara,” jelasnya.
Sensus secara wawancara sendiri akan dilakukan pada 1Juli – 30 Juli. Yang disasar adalah mereka yang belum mengikuti sensus online dan yang salah atau eror saat pengisian data.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sensus penduduk, dipersilahkan membuka link sensus.bps.go.id tanpa harus mengunduh.
Nantinya akan muncul simbol Garuda laku akan diminta mengisi NIK dan no KK, nantinya ada kode captcha dan password untuk pengamanan data.
Meski sensus penduduk online ini tidak Wajid diikuti. Namun, sangat diharapkan partisipasinya.
“Kita sadar bahwa tidak semua warga melek android. Makanya kami tidak mewajibkan sensus dengan sistem online ini. Karena pada akhirnya nanti akan disensus secara langsung,” paparnya.
Sensus ini dibutuhkan sebagai data pasti yang akan menjadi dasar pengambilan kebijakan nantinya.
Seperti pemetaan demografi, pemetaan lapangan pekerjaan. Untuk departemen agama membutuhkan data untuk pencetakan buku nikah dan lain sebagainya
“Karena pentingnya sensus ini, maka dibutuhkan partisipasi masyarakat,” harapnya. (Put)