BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemkab Kab Bandung melakukan Rapid Test Massif tahap II ke 300 peserta yang telah mendapat undangan, dengan mekanisme drive thru di Kawasan Stadion Si Jalak Harupat (SJH) Kecamatan Kutawaringin, Selasa (7/4/2020) lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami mengungkapkan, sama seperti tahap I, pihaknya melakukan tes dengan 3 mekanisme. “Yang pertama mekanisme drive thru sebanyak 300 peserta undangan di SJH. Yang kedua dengan mekanisme door to door, dan yang ketiga pelaksanaan di rumah sakit,” ungkap Kadinkes di sela-sela pelaksanaan tes mekanisme drive thru.
Untuk pelaksanaan drive thru, lanjut Grace, pihaknya menempatkan 6 tim di 6 pos pemeriksaan. Hal tersebut merupakan upaya perbaikan pelayanan, sebagai hasil evaluasi pelaksanaan pada tahap I.
“Evaluasi dari pelaksanaan pada tes tahap I, Alhamdulillah hari ini lebih lancar. Tahap I kami siapkan 4 pos, kini kami tambah menjadi enam pos pelayanan sehingga kecepatan pelayanan bisa ditingkatkan. Selain itu, kami menjadwalkan undangan ke dalam 3 sesi, yaitu pukul 08.00-09.00, 09.00-10.00 dan 10.00-11.00. Meskipun jumlah peserta lebih banyak, namun dengan pembagian undangan per sesi 100 peserta dan penambahan pos pelayanan, sehingga tidak terjadi penumpukan dan antrian panjang kendaraan,” lanjut Grace Mediana.
Sementara untuk tes dengan mekanisme door to door, tuturnya, sudah dimulai sejak hari Senin (6/4/2020). Kurang lebih sebanyak 1.000 peserta menjadi sasaran tes yang dilakukan jajaran puskesmas itu.
“Mudah-mudahan pada Kamis atau Jum’at besok, mekanisme door to door ini bisa rampung. Selain itu, kami juga mengalokasikan sebanyak 500 alat tes, untuk dilaksanakan di lokasi pengungsian bencana banjir,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Grace menyebut terkait hasil Rapid Test tahap pertama. Dari kuota sebanyak 556 alat tes, terdapat 3 positif, 5 invalid dan sisanya negatif.
“Untuk peserta dengan hasil positif, sudah kami tindak lanjuti dengan langkah berikutnya. Yaitu dengan melakukan tes swab di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat (Jabar). Semoga hasilnya bisa negatif, supaya langkah-langkah dalam penanganan kami selanjutnya akan lebih tertata,” harap Grace.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Riantini mengungkapkan, sedikit hambatan terjadi di pos pendaftaran. Setiap undangan, terangnya, telah diberi soft file formulir untuk dicetak dan diisi secara mandiri.
“Dalam pelaksanaannya, masih ada undangan yang belum mencetak formulir. Namun kami telah mengantisipasi dengan menyediakan lembar formulirnya di pos pendaftaran,” ungkap Riantini.
Pihaknya juga menyiapkan minuman mengandung ion, bagi para petugas pelayanan. Hal ini untuk mengantisipasi agar mereka tidak terkena dehidrasi. “Berhubung petugas di pos pelayanan ini harus memakai APD (Alat Pelindung Diri) lengkap yang cukup panas dan menguras cairan tubuh,” katanya pula.
Dalam pelaksanan tes mekanisme ini, Pemkab Bandung bersinergi dengan TNI dan Polri. Sebanyak lebih dari 250 personil gabungan Satpol PP, Dinas Perhubungan, Kodim 0624 Kabupaten Bandung dan Polresta Bandung diturunkan untuk pengamanan dan kelancaran arus kendaraan.
Sementara itu, Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, untuk masyarakat Kabupaten Bandung, pihaknya telah mengajukan kuota sebanyak 10.000 alat tes. “Dengan jumlah penduduk 3,7 juta, untuk memetakan sebaran virus corona ini idealnya kita dapat lebih dari 10.000 alat tes. Namun karena alatnya cukup mahal, ini dilakukan secara bertahap. Kita akan upayakan terus penambahan kuotanya,” kata Bupati Dadang Naser.
Tidak lupa ia memberikan apresiasi kepada seluruh petugas di lapangan. “Terima kasih kepada petugas medis, relawan, TNI/Polri yang telah berjuang di garda terdepan. Dalam tugas mulia untuk memetakan sebaran virus corona di Kabupaten Bandung,” ucap dia. (ctk)