BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui banyak mengambil eksperimen keputusan dalam menanggulangi pandemi virus corona atau COVID-19. Salah satunya dalam menyikapi darurat ekonomi di tengah pandemi.
Seperti diketahui, perekonomian terganggu cukup hebat sejak pandemi berlangsung. Hingga kini, kondisi perekonomian terus memburuk. Banyak warga yang juga semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kita sekarang berada di babak kedua (setelah darurat kesehatan), yaitu darurat ekonomi. Semua sedang mencari cara bagaimana dalam kedaruratan ini tarik-ulur prosentase ekonomi jenis apa yang boleh dan tidak boleh, berapa banyak,” ujar Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Sebagai gambaran, saat ini banyak tempat usaha yang terpaksa ditutup dan dibatasi. Sehingga, pengusaha kesulitan menjalankan roda perekonomiannya. Di saat yang sama, pekerja juga banyak yang dirumahkan hingga di-PHK sebagai dampak dari hal itu.
Tapi, keputusan apapun harus tetap diambil dan dijalankan. Tujuan utamanya agar pandemi virus corona segera berakhir. Meski diakuinya kadang salah langkah, hal itu dianggap jauh lebih baik daripada tidak mengambil keputusan sama sekali.
“Ini adalah perdebatan setiap hari kami para pemimpin yang mengambil keputusan. Tidak mudah, karena tidak ada contohnya peristiwa seperti ini,” ungkapnya.
“Jadi, tiap hari adalah eksperimen keputusan. Kadang berhasil, kadang ada dinamika, kadang gagal. Tapi, sebaik-baiknya pemimpin adalah yang mengambil keputusan,” jelas Emil.
Menurutnya, keputusan sepahit apapun tetap harus diambil. Bahkan, kegagalan dari sebuah keputusan itu jadi risiko yang harus dihadapi.
Setidaknya, jika sebuah keputusan gagal, maka bisa dilakukan evaluasi dan perbaikan. Sedangkan jika tak mengambil keputusan, kondisi yang ada bisa jadi lebih buruk.
“Walaupun keliru, bisa diluruskan, ketimbang membiarkan sesuatu yang tidak jelas,” ucap Emil. (ors)