BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pemkot Bandung cek kesiapan mall sebelum resmi dibuka. Hasilnya, sebagian mall terpantau cukup siap untuk beroperasi dalam waktu dekat.
“Hari ini, sampai sekitar seminggu ke depan, kami melakukan pemantauan ke 23 mall di Kota Banding. Hari ini saya pribadi mengecek kesiapan di BIP, PVJ, dan BEC. Sedangkan tim lain mengecek ke mall lain,” ujar Sekda Kota Bandung Ema Sumarna kepada wartawan, Selasa (2/6/2020).
Ema mengatakan, sejauh pemantauannya mall dinilai cukup siap untuk dibuka dalam waktu dekat. Meski demikian, Ema belum menyatakan dengan pasti kapan mall akan dibuka.
“Setelah ini, kita melaporkan hasil pantauan kami ke wali kota. Nanti beliau yang memutuskan kapan mall akan dibuka,” tambahnya.
Namun, jika melihat kesiapan seperti ini, Ema yakin pembukaan mall bisa dilakukan secepatnya.
“Kita lakukan pemantauan sampai hari Jumat. Setelah itu, nanti kita rapat kan dulu kapan mall akan di buka. Mudah-mudahan bisa dibuka secepatnya,” tegas Ema.
Ema yakin, semua pihak ingin kondisi ini segera berakhir dan mall kembali dibuka. Karenanya baik dari pihak pengelola mall dan pengunjung harus ada kekompakan.
Untuk para pengelola mall sendiri sudah siap dengan mengecek suhu di pintu masuk. “Selain itu, juga disiapkan hand sanitizer. Dan yang pasti, semua pengunjung harus menggunakan masker. Tidak boleh ada pengecualian,” tambahnya.
Untuk jumlah pengunjung dibatasi 30%, jika di dalam sudah penuh, maka satpam dari depan tidak boleh mengizinkan ada yang masuk lagi.
“Kalau sudah terpantau ada pengurangan pengunjung, baru boleh mempersilahkan ada pengunjung masuk,” tambahnya.
Disinggung mengenai durasi di dalam mall, Ema mengatakan, lebih baik jika ada di dalam hanya seperlunya saja. “Kalau tidak ada keperluan, untuk apa keliling-keliling di mall,” katanya.
Untuk resto tidak boleh makan di tempat, sedangkan area bermain anak, salon, bioskop dan massage belum boleh buka.
“Jika ada gerai yang melanggar, maka gerai tersebut akan ditegur. Namun jika pelanggaran terulang, dan pihak menejemen mall dianggap tidak sanggup mengatasinya, maka pemerintah akan langsung turun tangan. Bahkan jika dianggap sulit ditertibkan, maka bukan tidak mungkin akan kembali ditutup lagi,” pungkasnya. (Put)