BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Liga 1 dan Liga 2 yang semula dijadwalkan kembali bergulir awal Oktober 2020 dipastikan batal. Selain masih tingginya kasus COVID-19 di Indonesia, Polri tidak mengeluarkan izin keramaian.
Ketum PSSI Mochamad Iriawan berharap penundaan kompetisi itu hanya berlangsung sebulan dari rencana awal. Ia pun berharap kondisi semakin membaik dan memungkinan kompetisi bergulir.
Sebab, yang paling memungkinkan, penundaan kompetisi adalah maksimal sebulan dari jadwal semula, yaitu November. Jika tidak, akan ada banyak yang terdampak, baik itu pelatih, pemain, perangkat pertandingan, serta seluruh ekosistem sepak bola.
“PSSI memohon untuk bisa ditunda selama satu bulan. Karena kalau kompetisi dimulai bulan November, akan selesai pada bulan Maret,” kata Iriawan dalam konferensi pers virtual, Selasa (29/9/2020).
Jika kompetisi digelar Desember, hal itu akan sulit. Kompetisi akan terpotong di tengah jalan. Sebab, awal April akan memasuki Ramadan dan Mei sudah digelar Piala Dunia U-20.
Jika lebih dari itu, kompetisi hanya bisa dilanjutkan pada Agustus 2021. Namun, itu akan berdampak tak baik.
“Hal ini akan menghilangkan satu generasi, serta PSSI (Timnas) tidak bisa mengikuti agenda FIFA dan AFC. PSSI juga akan dipandang kurang baik oleh FIFA dan AFC,” tutur Iriawan.
Menpora Zainudin Akmali memberi sinyal positif dari harapan PSSI. Ia menyiratkan dukungan. Ia berharap dalam sebulan ke depan kondisinya memungkinkan untuk kembali menggelar kompetisi.
“Tadi Ketum PSSI menyampaikan sebulan ke depan (liga diharapkan digelar), mudah-mudahan sudah mulai ada tanda-tanda membaik untuk penyelenggaraan kompetisi. Sehingga, kita bisa menyelenggarakan kompetisi kembali,” tandas Zainudin. (ors)