BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Lebih menghargai waktu, lebih kreatif lagi dan dapat membanggakan orang tua, adalah harapan dari Aris Nur Ihsan atau yang biasa dipanggil Aris.
Pemuda yang lahir di Bandung, 18 Mei 2000 ini pun mempunyai motto Tidaklah semua menjadi kapten, tentu harus ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu. Jadilah saja dirimu sebaik-baiknya dirimu sendiri.
Oleh karena itu Aris selalu berupaya mengisi hati-harinya dengan hal yang bermanfaat seperti touring, camping, bersepeda atau memelihara ikan channa.
“Saya suka dengan kegiatan outdoor, karena selalu memberikan hal baru dan ampuh untuk melepas penat. Adapun memelihara ikan channa sebagai investasi sekaligus penghilang jenuh jika tidak sempat berkegiatan diluar ruangan,” terang pemuda dengan tinggi 160 CM.
Soal cita-cita, mahasiswa Universitas Pasundan, Fakultas Teknik (FT) jurusan Teknik Mesin, Semester V ini bercerita bahwa ia ingin menjadi seorang engineer, karena ingin membuat inovasi baru yang berguna untuk membantu kehidupan sehari-hari.
“Untuk aktifitas saya saat ini selain berkuliah, juga menjadi pengurus HMM Unpas, anggota LUWING PPGPR, dan menjadi mitra gojek, biasanya saat ada waktu luang saya isi dengan menarik ojek online,” terang penyuka warna merah, putih dan biru, serta pemfavorit makanan Singkong keju.
Berbicara tokoh idola, Aris mengungkapkan bahwa ja mengidolakan Gita Savitri Devi, karena dari konten youtube episode beropini, ia mendapatkan banyak pelajaran, makna hidup sekaligus bisa menghargai diri sendiri.
“Untuk Inspirasi utama saya yaitu kedua orang tua yang selalu memberikan saya dukungan untuk tetap menjadi orang yang berguna bagi siapapun,” terang sulung dari dua bersaudara.
Semengtara itu, makna hidup bagi Aris adalah masalah yang harus dihadapi dengan tenang dan penuh tanggung jawab agar memiliki makna dalam setiap hal yang terjadi.
“Saya juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena menyadari bahwa hidup tidak selalu tentang apa yang kita dapat, tapi apa yang bisa kita beri agar bermanfaat bagi orang lain, saya juga teringat kalimat yang ingin saya sampaikan yaitu jika kita merasakan cobaan sebesar kapal, maka yakinlah nikmat-Nya seluas lautan,” tutup Aris. (Tan)