JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Pemerintah sudah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari pabrik Sinovac di China. Dalam waktu dekat, 1,8 juta dosis vaksin juga akan didatangkan.
Sehingga, total akan ada 3 juta dosis vaksin jadi yang diimpor dari China. Selain itu, akan ada vaksin yang didatangkan dalam bentuk curah alias bahan baku. Bahan baku itu nantinya bakal diolah di pabrik PT Bio Farma di Bandung.
Pada Desember ini, rencananya akan ada 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah yang didatangkan. Sedangkan pada Januari 2020 akan ada 30 juta dosis vaksin curah yang diimpor.
Lalu, apa bedanya vaksin yang dibuat di pabrik Sinovac di China dengan yang diolah Bio Farma di Bandung? Direktur UTama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, vaksin yang akan dibuat di Bandung tak akan berbeda kualitasnya dengan yang dibuat Sinovac di China.
Sebab, bahan baku yang digunakan adalah sama. Selain itu, seluruh prosedur pembuatannya juga dipastikan sama. Sehingga, vaksin yang diproduksi di Bandung tak perlu dikhawatirkan kualitasnya.
Vaksin yang sudah didatangkan sendiri adalah vaksin sama yang digunakan dalam uji klinis tahap ketiga di Bandung. Sehingga, vaksin sudah didatangkan, yang akan didatangkan, dan akan diproduksi di Bandung semuanya sama.
“Keseluruhan vaksin yang akan tiba seluruhnya (baik berupa vaksin jadi atau curah) akan menjadi vaksin yang sama yang tengah dijalankan pada uji klinis fase ketiga, baik di Indonesia (Bandung) maupun Brasil dan beberapa negara lainnya,” kata Honesti di Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Berbagai persiapan fasilitas produksi pun sedang disiapkan Bio Farma. Sehingga, ketika bahan baku datang, proses produksi bisa langsung dilakukan.
Secara total, jumlah vaksin jadi yang akan didatangkan ke Indonesia mencapai 3 juta dosis. Sedangkan dalam bentuk curah totalnya mencapai 45 juta dosis. (ors)