CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM — Sukses meraih IPK tinggi selama berkuliah, Regina Dalih Gandes Ivoni Lubis atau yang akrab disapa Rere punya kiat-kiatnya sediri.
Mahasiswi semester V jurusan PPKn STKIP Pasundan Cimahi, yang pada semester IV meraih IPK 3.98 ini bercerita bahwa dunia ini dipenuhi dengan beragam jenis manusia dengan tingkat intelegensinya masing-masing dan ia pun tidak pernah merasa puas untuk belajar dan memahami banyaknya gudang ilmu pengetahuan di dunia ini.
“Meraih IPK yang tinggi tentu tidak lepas dari ridha Allah serta atas doa dari kedua orang tua saya. Saya selalu ingat pesan Mamah, Papah saya untuk tetap belajar mandiri, mencoba belajar memahami secara mandiri, selebihnya dapat ditanyakan pada dosen yang bersangkutan terkait materi yang sedang dipelajari secara mandiri,” terang gadis kelahiran Bandung, 2 Agustus 2000.
Hal ke dua yang Rere lakukan adalah memperbanyak teman diskusi, di mana sejak dulu hingga saat ini ia sering bertukar pikiran, juga saling berbagi ilmu dengan sesama teman, adik tingkat, kaka tingkat bahkan kepada Bapak/Ibu Dosen, dan lebihnya ia bisa mendapatkan ilmu lainnya dari siapapun dan dimana pun.
“Saya juga senang membaca karena adalah gerbang menuju ilmu pengetahuan. Dengan banyak membaca dan memperkaya diri melalui ilmu-ilmu baru, saya pun jadi punya lebih banyak landasan dalam menulis dan berargumentasi, juga perlu update dengan isu-isu terkini yang berkaitan dengan ilmu yang sedang saya pelajari. Hal ini akan meningkatkan pemahaman saya tentang materi kuliah serta tugas-tugas yang menuntut proses berpikir logis,” paparnya.
Rere menambahkan untuk jangan malas mencatat, sebagaimana yang dikatakan Ali bin Abi Thalib “Ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Ucapan Ali ini menjadi sebuah renungan dan lecutan tersendiri akan arti pentingnya menuangkan ilmu dan pengetahuan ke dalam bentuk tertulis seperti contoh sederhananya adalah mencatat.
“Belajarlah saat masih libur kuliah atau sebelum waktu perkuliahan dimulai. Dengan begitu, saat kuliah dimulai kita sudah tahu apa saja materi yang akan kita pelajari. Kita pun bisa langsung bertanya kepada dosen tentang materi yang belum kita pahami,” jelasnya.
Di samping itu sambung Rere usahakan menjadi mahasiswa atau mahasiswi aktif harus pintar berargumen dan menjawab berdasarkan data yang valid dan mengerjakan tugas tepat waktu.
“Dalam mengatur waktu saya selalu membuat skala prioritas mana dulu yang memang harus didahulukan, saya selalu usahakan mengerjakan satu persatu dengan baik, teliti. Agar terselesaikan dengan terstruktur tanpa ada yang terlewat,” jelasnya.
Dikala sibuk dengan tugas dan kegiatan lainnya, terang Rere ia juga tetap meluangkan waktu meski sedikit untuk belajar mandiri, mencoba mengulas materi pembelajaran. Baik mendengar, membaca, melihat di manapun.
Biasanya seperti ia tidak sengaja melihat berita yang ternyata keterkaitan dengan materi di perkuliahan, maka ia sering kali mencoba untuk mengkaitkan kembali dengan teori-teori yang sudah disampaikan oleh dosen saat kuliah di kelas.
“Waktu kesibukan saat dimana pun, saya tetap coba berdiskusi sekedar berbagi ilmu dengan ada yang bertanya kepada saya, dengan tidak langsung itupun melatih ingatan dan pemahaman kita. Intinya kiat sukses IPK tinggi saya adalah tawadhu, manajemen waktu, motivasi yang kuat, kerja keras, berfikir positif, rasa disiplin yang tinggi dan tekun,” urainya.
Selain memiliki IPK yang bagus, Rere juga ternyata merupakan seorang mahasiswa yang aktif ia pun tercatat sebagai Juara 2 Lomba Cerdas Cermat Tingkat Iqro 3, Juara 1 Lomba Hafidz Qur’an saat SMP, 3 Besar dalam Uji Kompetensi Keahlian Kejuruan (Ikatan Sekretaris Indonesia) saat SMK dan saat berkuliah menjadi Juara 3 Lomba Debat Nasional CIVIC’S SPEKTA 2020 dengan tema “Meneguhkan Spirit Kebangsaan dalam menyambut Transisi untuk Mencipta Generasi Kritis Anti Radikal di Era Digital”.
“Keberhasilan hidup manusia pada dasarnya tidak terlepas dari pendidikan yang diperolehnya selama hidup. Pendidikan, baik yang formal maupun yang informal, pada umumnya bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, meningkatkan keterampilan, dan kecerdasan, mempertinggi budi pekerti, serta memperkuat kepribadian. Salah satu jenjang pendidikan formal tersebut adalah pendidikan di perguruan tinggi, Semoga dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya setelah S1 ini. Dan, dapat Allah berikan semua kemudahan dalam meraih cita-cita dan segala harapan baik saya untuk dapat terwujud,” paparnya.
Terakhir Rere juga berharap lewat tulisan ini, ia bisa memberikan motivasi positif, dan sama-sama saling berjuang demi masa depan yang siap menanti. (Tan)