HEADLINE

Valda Mahasiswi FH Unpas Berbagi Tips Kuasai Banyak Bahasa

ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COMKeterampilan berbahasa adalah hal yang penting untuk dimiliki oleh seseorang. Hal ini disadari betul oleh mahasiswi Universitas Pasundan, Fakultas Hukum (FH) Jurusan Hukum Semester IV, Valda Zahirra Sidqi atau yang akrab disapa Valda.

Lewat keterampilan berbahasa Valda juga berhasil meraih berbagai prestasi, diantaranya mendapatkan penghargaan dalam Essays Contest of The Understanding Korea 2020 dari Center for International Affairs (CEFIA) di Academy of Korean Studies (AKS), tergabung dalam angkatan pertama workshop Internasional Hear My Voice yang bergerak dalam dunia feminist sebagai perwakilan dari Indonesia, pada bulan Mei-Juni 2020.

Di samping itu, ia juga menjadi juara 1 lomba event CLE The Mock Pre-Trial Hearing se-Asia pada Desember 2020 dan yang terbaru menjadi Youth Leader Influencer of International Global Network 2021.

“Sebagai mother language pastinya saya fasih dalam berbahasa Indonesia, lalu sebagai jembatan ke bahasa-bahasa yang lain, saya perdalam dahulu bahasa Inggris. Kemudian bahasa asing lainnya yaitu bahasa Korea, levelnya ada di tahap  intermediate, dan sisanya seperti Bahasa Jerman, Bahasa Jepang, Bahasa Thailand, Bahasa Perancis, dan lain-lain, itu masih dalam level basic dan juga sedang terus-menerus dipelajari,” terangnya.

Valda juga bercerita bahwa ia mulai belajar bahasa sejak kelas satu SMA, karena pada saat itu ia  mempunyai banyak waktu luang dan mulai berpikir untuk mengasah kemampuan yang ada di dalam diri, salah satunya berkomunikasi menggunakan bahasa-bahasa dari berbagai belahan dunia.

“Di samping itu, karena waktu itu di sekolah saya juga ada guru yang sangat mendukung, hingga tiap kali saya menjadi perwakilan dari sekolah yang mengikuti berbagai konferensi Internasional. Serta pastinya juga tidak terlepas dari dukungan orang tua, sehingga itu semua memacu saya dalam berkembangnya di dunia bahasa,” urainya.

Adapun motivasi yang memacu Valda untuk belajar berbagai bahasa adalah karena senang mempelajari hal-hal baru, termasuk dalam menambah ilmu.

“Nah, ilmu kan tidak hanya yang ada di Indonesia, ada juga yang dari luar negeri, otomatis berbagai ilmu tadi itu harus diterjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lainnya yang mana kebanyakan di terjemahkan ke dalam bahasa Inggris karena memang itu bahasa Internasional. Dari situ, saya pikir bahwa kalau saya bisa mempelajari bahasa dari negara lain, untuk apa lagi harus menunggu diterjemahkan? toh kadang saya punya banyak waktu luang, mending dimanfaatkan saja untuk belajar bahasa asing,” paparnya.

Kemudian seiring berjalannya waktu, Valda berpikir bahwa belajar bahasa sama sekali tidak ada ruginya. Bisa bermanfaat di dunia kerja, sebagai tambahan di CV, juga bisa sebagai translator untuk kerja sambilan, atau bahkan kita bisa travelling keliling dunia dan tidak perlu didampingi oleh translator.

“Selanjutnya khusus untuk bahasa Korea yaitu karena saya suka nonton acara K-pop dan drama Korea. Nah, kadang karena ada beberapa tayangan yang tidak ada terjemahan bahasa Inggris-nya, jadi saya memutuskan untuk mendalami bahasa Korea. Sampai sekarang pun itu juga sangat berguna. Karena kesini-sininya kerja sama antara Indonesia dengan Korea mulai erat. Jadi saya rasa belajar Bahasa Korea tidak hanya bermanfaat dalam hal yang berkaitan dengan hobi saya, tetapi juga bermanfaat untuk masa depan saya,” urainya.

Valda mengatakan bahwa pada awalnya saat ia belajar bahasa itu sulit karena belum terbiasa dan masih asing dengan kata-kata yang dipelajari. Juga kadang ada saat dimana ia terbalik dalam menggunakan satu bahasa dengan bahasa lainnya.Misalnya ketika seharusnya menulis ‘s’ dalam Bahasa Inggris, tetapi ia malah menulis ‘ㅅ’ dalam Bahasa Korea, atau kadang sebaliknya.

“Tetapi itu semua saya pikir karena saya belum tahu pola belajarnya, apalagi kalau saya pelajarinya karena dari nonton film, mendengarkan musik dan lain sebagainya, lama-lama saya rasa dengan sendirinya semua bahasa yang kita pelajari akan nempel di otak. Jadi intinya tidak usah terlalu dibebani, pelajarilah itu karena senang atau karena suka, bukan karena tuntutan atau paksaan. so just enjoy the process!” Tandasnya.

Dengan belajar bahasa asing, tambah Valda ada banyak sekali manfaat yang ia dapatkan dalam mempelajari bahasa asing.

“Saya bisa mengikuti kompetisi Internasional, lomba menulis essay Internasional, menjadi delegasi di konferensi Internasional, bahkan saya akhir-akhir ini diminta menjadi mentor untuk mengajar bahasa asing kepada teman-teman Indonesia, juga yang tidak kalah penting adalah dalam halnya menambah relasi internasional, dan masih banyak lagi manfaat lainnya,” sambungnya.

Selain itu, ada satu manfaat yang Valda rasakan tetapi tidak dapat dinilai dengan uang, yaitu rasa respect each other. Jadi maksudnya adalah ketika kita berkomunikasi menggunakan bahasa asing dengan orang asing, maka mereka menganggap bahwa kita menghargai bahasa dan budaya mereka, jadi otomatis mereka tidak segan-segan untuk menghargai balik.

“Terlebih jika mereka hanya bisa menguasai satu bahasa yaitu hanya mother languagenya, maka mereka akan menghargai kita dua kali lipat. Sebenarnya saya tidak mengharapkan untuk dihargai balik, tetapi nyatanya itulah yang saya rasakan setiap kali ketika berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Senang rasanya karena bisa respect each other,” ujarnya.

Sebagai penggiat dalam belajar bahasa asing, Valda juga menyampaikan bahwa bahasa itu bukan hal yang mudah tapi juga bukan hal yang susah.

Sampai saat ini pun, Valda masih  memperdalam setiap hal dari bahasa asing karena bahasa  bukan suatu hal yang setelah dipelajari lalu didiamkan, tetapi bahasa adalah suatu hal yang harus digunakan terus-menerus.

“Gunakanlah masa yang ada untuk mengeksplorasi berbagai kesempatan dan menjadi bagian dari dunia, salah satunya dengan belajar bahasa asing, juga manfaatkanlah waktu dengan sebaik mungkin, karena waktu tidak bisa diulang maupun dibayar pakai uang. Oh iya bagaimanapun juga, ada satu hal yang harus diingat bahwa apapun bahasanya, jiwa kita tetap Indonesia,” tandasnya.

Sebagai penyemangat, yuk kita tonton video di tautan ini https://youtu.be/bWmGqAYhJlE. (tiwi)

Yatti Chahyati

Recent Posts

Kemendikdasmen Akan Umumkan Keputusan Zonasi PPDB Februari 2025

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana mengumumkan keputusan terkait keberlanjutan Sistem…

12 menit ago

Polisi Gerebek Rumah Produksi Uang Palsu di Bandung Barat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Satreskrim Polres Cimahi berhasil membongkar sindikat pembuatan uang palsu di sebuah rumah…

1 jam ago

Rumah Tertimbun Longsor di Gegerkalong Girang, Satu Penghuni Terluka

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sebuah rumah di kawasan Jalan Gegerkalong Girang, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, tertimbun…

2 jam ago

Harga Pangan Fluktuatif: Bawang Putih Menjadi Rp41.590 per Kg

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa harga sejumlah komoditas pangan mengalami fluktuasi…

3 jam ago

Erna : Menjalani Hidup dengan Pilihan dan Semangat Berkarya

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM-- Erna Sari Gusmaati, atau akrab disapa Erna, adalah seorang gadis penuh semangat yang…

4 jam ago

Polisi Kerahkan Brimob untuk Kawal Pilkada di Wilayah Rawan Banjir

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Petugas kepolisian menurunkan pasukan Brimob untuk bersiaga di sejumlah kecamatan rawan banjir…

4 jam ago