BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Bagi Yudistya Putra Denis atau yang akrab disapa Yudis berorganisasi bukan hanya sekedar hobi, melainkan suatu proses pendewasaan diri.
Oleh karena itu mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pasundan ini pun aktif dalam berbagai organisasi, diantaranya Care Taker FH Unpas, CLE FH Unpas dan Pasundan Debate Club FH Unpas.
“Dengan berorganisasi saya bisa belajar untuk melatih soft skill, melatih kepemimpinan, melatih untuk menjadi lebih bijak, melatih public speaking, dan proses pembelajaran lainya yang tentu sulit untuk didapatkan di dalam kelas,” terangnya.
Yudis menceritakan bahwa awal mula ia bisa berorganisasi ketika berada di bangku SMA dimana ia pada saat itu dipercaya menjadi Ketua OSIS di salah satu sekolah di kota Bandung, tidak hanya itu di organisasi lainya ia pun dipercaya untuk menjadi seorang ketua dewan pengawas dalam suatu organisasi.
“Tentu bagi saya menjadi dua latar belakang berbeda dalam posisi ketua tersebut, karena disatu sisi saya dituntut menjadi seorang eksekutor, dan di sisi lainya saya dituntut menjadi seorang pengawas, dari hal itu membuat saya tertantang untuk mengikuti setiap kegiatan organisasi khususnya pada saat kuliah hari ini,” paparnya kepada pasjabar, Selasa (2/3/2021).
Yudis menambahkan bahwa pada dasarnya ia menyukai tantangan, hal itu pula yang membuatnya mengikuti beberapa organisasi sekaligus, karena semakin banyak organisasi, maka akan semakin sulit atau semakin tertantang untuk membagi waktu antara kegiatan akademik (kuliah) dan kegiatan non akademik (organisasi).
“Ada banyak manfaat yang saya rasakan ketika menjalankan suatu roda organisasi, seperti halnya menambah wawasan pengetahuan, memperluas pola pikir dengan bisa menerima pendapat yang berbeda dari anggota pengurus lainya, jejaring pertemanan, jiwa kepemimpinan, meningkatkan soft skills, public speaking, serta melakukan negosiasi dengan orang lain dan yang tak kalah penting adalah manfaat jangka panjang ketika harus dihadapkan dalam suatu persoalan, orang-orang organisasi tentu tidak terlalu kesulitan untuk menemukan solusi tersebut, karena sudah terbiasa untuk dihadapkan pada banyak persoalan serta pengambilan keputusan atas persoalan tersebut,” urainya.
Yudis berpendapat bahwa anak muda perlu melakukan kegiatan-kegiatan positif, tentu tidak saja melakukan kegiatan organisasi, namun juga dengan berjualan, melakukan hobi, atau kegiatan lainya selama hal tersebut positif.
“Adapun perlunya anak muda dalam mengikuti kegiatan organisasi adalah karena banyak hal-hal dalam kegiatan organisasi yang tidak didapatkan di dalam kelas, sehingga anak muda sebagai agent of change (agen perubahan) dan agen penerus bangsa di masa mendatang perlu terus dibekali dengan kegiatan-kegiatan positif salah satunya dengan mengikuti kegiatan organisasi baik di kuliah maupun organisasi kemasyarakatan lainya, selama hal tersebut merupakan kegiatan positif,” sambungnya.
Yudis menyampaikan bahwa kegiatan organisasi selalu memiliki dampak positif, karena memang ada keuntungan yang tidak kita dapatkan di dalam kelas sehingga perlu didapatkanya di dalam lingkungan organisasi.
“Bagi saya, orang organisasi adalah orang yang memang perlu mempunyai kecerdasan intelektual maupun strategi dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi atau kegiatan non akademik, karena orang yang cerdas dan hebat adalah orang yang bisa membagi waktu antara kegiatan akademik dan kegiatan non akademik,” ucapnya.
Hal ini terang Yudis, tentu tidak mudah namun merupakan suatu proses pendewasaan diri agar bisa satu langkah lebih maju daripada orang yang memang hanya fokus pada kegiatan akademik semata saja.
Yudis mengatakan bahwa kegiatan akademik tetap harus menjadi prioritas, namun dengan tidak juga mengeyampingkan kegiatan non akademik, karena keduanya memiliki tantangan yang berbeda.
“Saya juga ingin menyampaikan bahwa berorganisasi merupakan pilihan bukan kewajiban, namun bagi saya mengapa orang-orang khususnya mahasiswa perlu mengikuti kegiatan berorganisasi, karena orang yang cerdas adalah orang yang bisa membagi waktu antara kegiatan akademik dan kegiatan non akademik dengan baik,” paparnya.
Yudis melanjutkan bahwa orang yang mempunyai nilai besar dalam kegiatan mungkin bisa teritung pintar, orang yang memiliki kemauan dalam mengikuti kegiatan organisasi bisa teritung hebat, namun orang yang bisa seimbang antara kegiatan akademik dan kegiatan non akademik melalui organisasi tentu dapat dikatakan cerdas, karena mempunyai tanggungjawab berbeda dalah satu waktu dan bisa mencari solusi dari tantangan tersebut.
“Dunia pekerjaan saat ini memilih orang yang tidak hanya pintar, namun juga cerdas dan hal itu hanya bisa didapatkan ketika kita mengikuti kegiatan organisasi dan dapat membagi waktu antara kegiatan akademik dan non akademik,” tandasnya.
Terkahir Yudis mengajak kepada generasi muda untuk bisa, mau dan sanggup mengisi waktu luangnya dengan mengikuti kegiatan-kegiatan positif, khususnya dengan berorganisasi, karena di masa mendatang kita merupakan generasi penerus bangsa yang akan membawa peradaban bangsa Indonesia lebih maju dari hari ini, dan tentu hal tersebut harus kita bekali dengan mengikuti kegiatan berorganisasi.
“At the end of the day you are the leader of your own life. People provide maps you choose the path,” pungkasnya penuh semangat. (tiwi)
KOTA CIREBON, WWW.PASJABAR.COM -- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemda Pemprov Jabar) berkomitmen melatih seluruh…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pakuan bersama Belantara Foundation melibatkan siswa SMA Negeri 1 Sukaraja, Kabupaten…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (SA ITB) menetapkan 3 Calon Rektor ITB…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Dua tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penculikan anak di Kota Bandung, Kamis (21/11/2024) terekam kamera CCTV. Penculikan anak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Striker PERSIB asal Brasil, David Da Silva absen karena terkena virus. Hal…