BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pada awal Januari 2021, ilmuwan dari Inggris melaporkan bahwa varian B117 cukup berbahaya, di mana Mutasi B117 diduga lebih cepat menular dibandingkan dengan virus corona awal.
Beberapa negara yang juga telah menemukan kasus varian B117 adalah Afrika Selatan, Korea Selatan, India, Malaysia, dan Singapura.
Dilansir dari Klikdokter dan berbagai sumber lainnya selain demam, batuk, serta hilangnya indra penciuman dan perasa, ada beberapa gejala lain yang dapat timbul akibat varian virus corona B117, diantaranya yakni :
1. Sakit Kepala
Dalam beberapa kasus, virus corona dapat menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala.
Para peneliti juga masih mencari tahu apakah sakit kepala yang dialami pasien merupakan penyebab dari COVID-19 itu sendiri atau karena ada faktor kesehatan lain.
2. Kelelahan
Gejala lain yang ditemukan akibat infeksi varian virus corona baru adalah kelelahan. Kondisi kelelahan dapat dirasakan sebagai dampak dari zat sitokin.
Sitokin yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh akan bereaksi melawan infeksi virus dan menyebabkan kelelahan.
3. Nyeri Otot
Nyeri otot yang tidak biasa diduga dapat terjadi ketika terinfeksi gejala virus corona varian baru. Nyeri otot disebabkan karena virus menyerang serat otot dan lapisan jaringan tubuh.
4. Gejala Lainnya
Belakangan ini, beberapa peneliti menemukan laporan gejala COVID-19 baru. Gejala tersebut di antaranya berupa diare, ruam kulit, kehilangan nafsu makan, dan kebingungan.
Kendati begitu, peneliti masih memerlukan penelitian lebih lanjut soal gejala baru yang timbul akibat varian virus corona B117.
Dikutip dari Lehigh Valley Health Network, berikut adalah fakta yang harus Anda ketahui tentang mutasi virus corona varian B117.
1. Lebih Menular
Mutasi virus B117 ditemukan 50-70 persen lebih menular daripada strain awal. Sebab, varian B117 menyertakan mutasi genetik di dalam protein “spike” virus. Dampaknya, strain virus baru ini lebih cepat dan mudah menular di antara manusia.
2. Risiko Komplikasi Tetap Sama
Dokter Timothy Friel dari Departemen Kedokteran Pennsylvania di Amerika Serikat menyatakan bahwa mutasi B117 menimbulkan komplikasi yang sama dengan virus corona orisinal.
Senada dengan pendapat dr. Astrid Wulan Kusumoastuti. Ia mengatakan, menurut penelitian yang diterbitkan oleh CDC, tidak ada perbedaan gejala dari varian B117 dengan virus corona awal.
3. Vaksin Tetap Bekerja Dengan Baik Pada Varian B117
Vaksin COVID-19 yang sudah diberi izin EUA (Emergency Use Authorization) tetap dinyatakan efektif untuk memberikan perlindungan terhadap mutasi virus corona B117.
“Belum ada bukti yang menunjukkan dampak berarti dari varian B117 terhadap efikasi vaksin,” kata dr. Astrid. (*)