BALI, WWW.PASJABAR.COM– Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Lokasi peninjauan pertama ada di Puri Saren Agung, Ubud, Gianyar, dimana dilakukan vaksinasi terhadap kurang lebih 680 pelaku industri pariwisata, pimpinan umat beragama, perwakilan budayawan, perwakilan pemuda, dan masyarakat setempat. Sementara di Kota Denpasar, tepatnya di Harris Hotel Sunset Road, vaksinasi diperuntukkan bagi 500 pekerja industri pariwisata di Bali.
Menparekraf Sandiaga Uno usai mendampingi Presiden Joko Widodo, Selasa (16/3/2021), mengatakan, pelaksanaan vaksinasi merupakan salah satu prasyarat utama selain penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dalam upaya membuka kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sekaligus memulihkan perekonomian di Bali.
“Dengan menurunnya angka COVID-19 kita memulai persiapan untuk membuka kembali pariwisata khususnya untuk wisatawan mancanegara. Tentunya ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, kita jangan sampai melakukan kesalahan sehingga penularan COVID-19 ini meningkat kembali. Dan vaksinasi ini adalah salah satu faktor utama yang harus dijalankan,” kata Sandiaga Uno.
Turut hadir Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
Kehadiran Presiden Joko Widodo, dikatakan Menparekraf, memberikan harapan sekaligus menunjukkan keseriusan pemerintah pusat kepada masyarakat yang ada di Bali, khususnya masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif. Pemerintah mendukung penuh kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif Bali melalui peningkatan vaksinasi maupun program-program pemerintah yang akan digalakkan di tahun 2021.
“Selain vaksinasi, termasuk stimulus dan juga bantuan sosial yang akan kita galakkan di tahun 2021 ini,” ujar Sandiaga dalam rilis yang diterima PASJABAR, selasa.
Menparekraf menjelaskan, Presiden meminta pihaknya untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam melakukan transformasi digital sehingga dapat meningkatkan peluang usaha.
“Harapan Presiden kepada kami berdua (Menparekraf dan Wamenparekraf) adalah bagaimana membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melakukan transformasi, di segi digitalisasi agar pandemi ini justru membawa perubahan menuju pariwisata dan ekonomi kreatif yang lebih berkualitas dan berkelanjutan. Agar 2 juta lebih pelaku UMKM yang ada di Bali dapat segera mengadopsi digitalisasi,” ujarnya.
Terkait penetapan tiga wilayah zona hijau oleh Pemprov Bali, yakni Ubud di Kabupaten Gianyar, Sanur di Kota Denpasar, dan ITDC Nusa Dua di Kabupaten Badung, Menparekraf mengatakan ketiga kawasan itu harus menjadi prioritas vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan juga masyarakat.
Penetapan zona tersebut dimaksudkan untuk membentuk zona berpola hidup sehat dan menerapkan standar protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 secara ketat dengan kebijakan vaksinasi menyeluruh terhadap orang yang tinggal dan beraktivitas di wilayah tersebut. Hal itu sekaligus merupakan prakondisi dari tahapan-tahapan yang nantinya akan ditempuh untuk kembali membuka sektor pariwisata apabila situasi pandemi telah terkendali.
“Karena konsepnya adalah zona hijau, tentunya tiga kawasan tadi harus jadi prioritas vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan masyarakat. Menteri Kesehatan sudah sanggup (menyiapkan vaksin),” kata Menparekraf.
Namun, Menparekraf menegaskan, ketika tiga zona tersebut sudah siap, tidak serta merta dilakukan pembukaan menyeluruh bagi wisatawan mancanegara namun dimulai bertahap dengan penuh kehati-hatian.
“Terpenting kita ingin sampaikan kepada masyarakat di Bali dan terutama pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, bahwa Insya Allah kita memulai persiapan membuka kembali dan mohon doa dari semua masyarakat agar persiapan proses ini diberikan kemudahan dan target kita untuk membuka pariwisata di Bali dan memulihkan ekonomi kreatif di Bali dan wilayah Indonesia lainnya bisa kita lakukan dalam tempo secepat-cepatnya,” kata Sandiaga.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras pemerintah daerah untuk turut serta menyukseskan program vaksinasi massal dari pemerintah. Presiden mengingatkan agar jajaran di daerah tidak lengah dan tetap mengarahkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan untuk menjaga keamanan masyarakat setempat.
“Yang penting tetap selalu menjaga protokol kesehatan secara ketat sehingga betul-betul nanti laju penyebaran COVID-19 ini bisa berkurang di Provinsi Bali,” ucapnya.
Terkait dengan penetapan tiga zona hijau oleh Pemprov Bali, Presiden Joko Widodo menyampaikan harapan agar Provinsi Bali, masyarakat, dan sektor pariwisatanya dapat segera bangkit. Melalui prakondisi terhadap tiga zona hijau itu, pihaknya akan melakukan evaluasi berkala terhadap penanganan dan tindakan pencegahan penyebaran pandemi di wilayah pariwisata Bali.
“Kita harapkan dengan kita fokus di tiga zona ini kebangkitan sektor pariwisata di Provinsi Bali akan dimulai dan akan kita evaluasi setiap minggu bagaimana perkembangan yang ada di kawasan-kawasan ini dan pada umumnya di Provinsi Bali,” tandasnya.
Turut hadir dalam peninjauan tersebut antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana, dan Bupati Gianyar I Made Mahayastra. (*/tiwi)