BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, seharusnya bisa menangani 68 titik banjir di Kota Bandung. Hal tersebut sesuai dengan RPJMD Kota Bandung.
“Dari target RPJMD 68 titik, sekarang berkurang hingga tinggal sekitar 23 titik, namun yang paling sering terjadi genangan di 10 titik,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi, kepada wartawan, Selasa (23/3/2021).
Didi mengatakan, pihaknya melakukan beberapa tindakan baik jangka panjang maupun jangka pendek untuk menanggulangi genangan ini.
Beberapa diantaranya adalah, membangun kolam retensi salah satunya di JL Bima, yang diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar Rp5 milyar. Selain itu, ada juga di Gedebage, yang akan dibuat landscapenya dalam waktu dekat.
“Namun, itu merupakan program jangka panjang. di mana program jangka pendeknya adalah membuat lubang biopori, selain itu, kami juga melakukan normalisasi di beberapa sungai seperti Sungai Cipamokolan,” terang Didi.
Namun, untuk normalisasi dan pengerukan sungai juga memerlukan waktu yang tidak sedikit. karenanya, Didi mengatakan, untuk menunjang program ini, pihaknya membuat sumur resapan dan parkir air.
“Fungsi dari sumur resapan dan parkir air ini, adalah untuk mengurangi debit air yang masuk ke sungai. Mengingat melakukan normalisasi sungai dan pengerukan sungai membutuhkan waktu yang tidak sebentar, dang sekarang relatif sulit karena bantaran sungai sudah banyak beralih fungsi, salah satunya digunakan untuk tempat tinggal,” tuturnya.
Di sisi lain, Didi juga mengatakan Kota Bandung sangat terbantu dengan selesainya pengerjaan di curug Jompong, maka tidak ada lagi banjir di Dayeuh Kolot, sehingga di Gedebage juga tidak ada genangan.
“Apalagai sekang Situ Andir di KAbupaten juga sudah baik, sehingga harapan kamu, bisa mengurangi banjir ke Kota Bandung,” tuturnya.
Ke 10 titik tersebut adalah Jl. Kopo Citarip, JL Rancabolang, Jl Terusan Pasir Koja, JL Soekarno Hatta, Pasar induk Gedebage, Jl Cibaduyut, Jl Rumah sakit, Jl Margacinta, Jl AH Nasution dan Jl pasir Koja.
Namun, tidak semua titik banjir bisa diintervensi untuk dilakukan penanganan seperti di Jl Kopo Citarip, belum ada resapan air. sedangkan untuk di kawasan Cibaduyut masih menunggu sumur resapan yang akan dibangun oleh pengembang KCIC.
“Kalau dari KCIC itu jadi, maka akan ada dua sumur resapan yang ada di sana. Yaitu dari pemerintah kota dan dari KCIC,P tutur Didi. (Put)
GARUT, WWW.PASJABAR.COM -- Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS)…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 2, Ronald Surapradja, menggunakan hak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Penghargaan Hasil Pengawasan Kearsipan Eksternal Tahun 2024 diserahkan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Warga Dayeuhkolot yang terdampak banjir tetap antusias mengikuti pemungutan suara untuk memilih…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Aksi Stunting Award (ASA) di Hotel Holiday Inn, Kota Bandung, Selasa (26/11/2024),…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Sejumlah Tempat Pemungutan Suara atau TPS di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dipindahkan ke…